Februari 01, 2012

Lanjut Kuliah S2 atau Kerja dulu?

Pilihan mau ambil S2 atau bekerja untuk fresh graduate sangat tergantung dari kesiapan Anda untuk menghadapi berbagai konsekuensi yang mungkin timbul.  Sebaiknya pertimbangkan  berbagai kemungkinan dan konsekuensi terburuk yang mungkin muncul dan  pikirkan bagaimana mengantisipasinya.  Jika sudah tahu bagaimana mengatasinya, Anda tinggal siapkan mental untuk menjalankan pilihan yang telah diputuskan tersebut.
Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan adalah:
  1. Waktu untuk melanjutkan S2, paling tidak Anda perlu fokus selama dua tahun untuk belajar dan memotivasi diri guna menyelesaikan pendidikan Anda, sementara teman-teman Anda mungkin sudah bekerja dan sudah memiliki pengalaman kerja dua tahun. Siapkah dengan konsekuensi tidak mendapatkan pengalaman kerja yang sudah dimiliki oleh teman-teman Anda yang memilih bekerja lebih dulu?
  2. Semangat belajar, pertimbangkan juga semangat belajar Anda, apakah tergolong tinggi sehingga dapat menyelesaikan kuliah tepat waktu ataukah hanya sebatas keinginan tanpa hasrat yang kuat? Apakah Anda mudah patah semangat bila menghadapi kesulitan kuliah atau sebaliknya menjadi semakin tertantang dengan semua kesulitan belajar yang Anda hadapi? Jangan sampai sekolah tidak selesai, bekerja juga tidak.
  3. Harapan yang realistis, apa yang Anda harapkan dari mengambil S2?.  Jika pertimbangannya gaji tinggi karena gelar S2, belum tentu bisa Anda dapatkan. Karena banyak perusahaan sekarang ini lebih mempertimbangkan pengalaman dan kompetensi Anda dibandingkan gelar S2 tanpa pengalaman. Artinya jika Anda mengambil S2, pertimbangkan bahwa hal tersebut dapat meningkatkan nilai jual Anda juga dan berhubungan dengan rencana karir Anda di masa depan.
  4. Fokus dengan pilihan yang sudah dibuat, jika Anda sudah memutuskan melanjutkan S2. Fokuslah dengan hal tersebut, lakukan yang terbaik untuk mendapatkan hasil terbaik sehingga waktu Anda tidak terbuang percuma.
  5. Percayalah dengan keputusan yang Anda buat, jangan mengkhawatirkan apa yang belum terjadi, sebaiknya Anda fokus dengan apa yang Anda pilih saat ini, ambil tindakan dan kerjakan dengan sebaik mungkin.  Selalu terbuka peluang bagi Anda untuk mendapatkan apa yang diinginkan sepanjang tidak mudah patah semangat dan mau bekerja keras.

Ketika Langsung Bekerja
Jika Anda memilih untuk bekerja setelah lulus kuliah S1, ada beberapa keuntungan yang dapat Anda peroleh. Yang utama, Anda akan memperoleh pengalaman kerja. Seperti yang kita semua tahu, dunia kerja tidak sama dengan dunia kuliah. Kenyataan di dunia kerja seringkali tidak sama dengan teori yang kita dapat di bangku perkuliahan. Jadi, Anda yang langsung bekerja tergolong beruntung dapat merasakan langsung pengalaman bekerja, suatu pengetahuan yang tidak dapat diperoleh di dalam kelas.
Anda juga jadi lebih mandiri, dengan memperoleh pemasukan sendiri dan tidak bergantung lagi kepada orangtua. Untuk masa awal bekerja, memang gaji standar fresh graduate tidak sebesar mereka yang telah berpengalaman. Namun setelah satu tahun bekerja, apalagi jika terus bertahan di satu perusahaan yang sama, maka Anda mungkin saja memperoleh kenaikan gaji. Demikian juga untuk di tahun-tahun selanjutnya, umumnya akan ada kenaikan gaji setiap tahun yang persentase kenaikannya tergantung performa kerja.
Setelah bekerjapun, kesempatan kuliah S2 masih terbuka. Ada saja beberapa orang yang beruntung karena dapat menjalani keduanya sekaligus. Anda malahan dapat mencari beasiswa, yang seringkali mensyaratkan adanya pengalaman kerja selama beberapa tahun. Jika Anda termasuk kelompok yang beruntung ini, yang terpenting adalah pembagian waktu yang baik agar seimbang antara perkuliahan dan pekerjaan. Namun pilihan ini juga memerlukan pengorbanan yang tidak sedikit, misalnya waktu istirahat yang berkurang. Ada juga beberapa yang terpaksa memilih salah satunya, karena ada saja kendala yang menghadang. Seperti jadwal kantor yang tidak fleksibel untuk disesuaikan dengan jadwal perkuliahan, lokasi yang berjauhan antara kantor dan kampus, kemacetan di jalan, dan sebagainya.
Sementara itu, tidak peduli berapa lama yang dihabiskan seseorang untuk duduk di bangku kuliah, apakah lulusan S1 atau langsung melanjutkan S2, setiap orang seringkali akan mengalami culture shock saat pertama kali memasuki dunia kerja. Semasa kuliah, seseorang diwajibkan untuk rutin masuk kelas sesuai jadwal dengan aktivitas sehari-hari berupa belajar dan mengerjakan tugas. Jika berhasil memperoleh nilai tinggi, maka Anda tergolong mahasiswa yang pandai. Namun di dunia kerja, Anda nantinya akan dituntut untuk pandai menghadapi masalah. Mahasiswa yang memiliki nilai akademis baik, belum tentu akan mampu menyelesaikan kendala yang dihadapi di dunia kerja dengan efektif. Oleh karena itu, adanya pengalaman kerja diperlukan untuk mengasah keterampilan-keterampilan tersebut, yang nantinya berguna juga dalam kehidupan sehari-hari.

Jika Melanjutkan S2
Memiliki gelar S2 ada banyak untungnya. Pemahaman Anda akan suatu disiplin ilmu akan dapat semakin dalam. Dalam perkuliahan, akan ada banyak pembahasan kasus-kasus yang banyak terjadi di suatu organisasi. Kesempatan untuk mengembangkan karir juga semakin luas. Dengan kata lain, prospek karir di masa depan yang lebih cerah. Jabatan Anda sebagai seorang lulusan S2 juga tentu akan lebih baik ketimbang mereka yang lulusan S1. Selanjutnya, hal ini berdampak juga ke kompensasi (baca: gaji) yang lebih tinggi.
Dalam membuat keputusan untuk melanjutkan S2, pilihannya adalah sekarang atau nanti. Ada yang ingin memperoleh pengalaman kerja dulu selama beberapa tahun, ada juga yang ingin langsung kuliah S2 karena masih semangat belajar dan khawatir akan malas untuk kembali kuliah jika telah asyik bekerja. Jika pertimbangan Anda untuk langsung melanjutkan S2 adalah lebih baik sekarang daripada nanti, maka ada beberapa hal yang perlu Anda pertimbangkan sebelum memutuskan untuk langsung melanjutkan pendidikan ke jenjang S2 selepas meraih gelar sarjana.
Teman-teman kuliah S2 mayoritas sudah bekerja. Ada yang bekerja sebagai karyawan, akademisi, pengusaha, dan sebagainya. Dengan ini, Anda dapat belajar dari pengalaman-pengalaman mereka. Posisi Anda juga relatif sama dengan mereka. Sama-sama mahasiswa dan tidak ada senioritas. Variasi usia menjadi lebih setara. Semuanya sama-sama harus mengikuti peraturan perkuliahan dan mengerjakan tugas-tugas yang diberikan dosen. Jadi, Anda akan dapat lebih leluasa dan meminimalkan perasaan sungkan ketika berdiskusi dengan mereka. Hal ini juga dapat melatih keterampilan Anda untuk berkomunikasi dengan berbagai tipe orang.
Di sisi lain, pengetahuan Anda dapat saja dipandang masih bersifat teoretis, sedangkan teman-teman yang sudah bekerja pengetahuannya bersifat lebih praktis dan aplikatif di dunia kerja. Misalnya, ketika dosen sedang menjelaskan suatu materi, pola pikir Anda akan suatu kasus lebih ke apa yang seharusnya menurut teori. Sedangkan mereka yang sudah pernah terjun langsung ke dunia kerja, pemaknaannya dapat lebih kaya dan luas.
Anda juga harus mempersiapkan diri untuk menyisihkan waktu sekitar dua tahun untuk tidak bekerja (jika Anda tidak mengambil opsi kerja magang atau part time). Anda akan lebih lambat meniti jenjang karir dibanding teman-teman Anda yang sudah bekerja. Sementara itu di Indonesia, yang dihargai tetaplah pengalaman kerja. Anda yang sudah lulus S2 namun masih belum memilliki pengalaman kerja, tetap dipandang sebagai seorang fresh graduate.
Jika Anda ingin berkecimpung di bidang professional seperti Psikolog, Akuntan, Notaris, dan sebagainya, memang profesi ini mensyaratkan pendidikan S2 agar Anda dapat memperoleh ijin praktek yang dibutuhkan. Namun tetap saja bidang ini juga membutuhkan pengalaman kerja agar Anda lebih paham tentang materi perkuliahan. Sebagai solusi, Anda dapat kuliah S2 sambil kerja. Anda dapat kerja part time atau memilih kuliah di malam hari, agar kuliah S2 dan kerja tetap dapat berjalan.
Demikian pula jika Anda ingin bekerja di bidang akademisi, maka persyaratan pendidikan S2 juga harus Anda penuhi. Khusus bidang ini, semakin cepat lulus S2 sesungguhnya lebih baik, agar Anda dapat lebih cepat mengajar. Namun sebaiknya Anda juga sambil mengasah keterampilan presentasi dan mengajar. Disela-sela waktu kuliah S2, Anda dapat mendaftarkan diri untuk menjadi asisten dosen.

Tips
Untuk memilih jurusan S2 yang cocok, sebaiknya pertimbangkan minat karir, terutama passion Anda. Tidak ada yang mudah untuk mengembangkan karir. Anda perlu mengambil tanggung jawab atas karir Anda dan menyelaraskannya dengan kekuatan Anda dan pilihan karir yang ada. Eksplorasi diri Anda secara mendalam,  akan kemana Anda setelah lulus nanti?  Mau mengerjakan apa? Apa kerja dibidang tersebut bisa membuat Anda bahagia? Mungkinkah Anda mendapatkan pekerjaan terkait dengan hal yang bisa membuat Anda bahagia  tersebut? Pertimbangkan juga kepribadian Anda.  Lebih cocok bekerja sebagai orang yang dikenal karena profesi tertentu (misal, penerjemah) atau pekerja kantoran atau entrepreneurship? Jika Anda sudah jelas ingin memilih pekerjaan apa, baru pertimbangkan jurusan S2 yang akan Anda ambil.  Jika belum yakin juga, cobalah cari tahu minat karir Anda dengan melakukan assessment atau berkonsultasi dengan career coach untuk mengarahkan Anda dalam membuat pilihan-pilihan.

Penulis: Dian KartikasariS
Sumber: http://www.binuscareer.com/Article.aspx?id=NX1Q6uSaz%2FEdmZPpAJqp4g%3D%3D

2 komentar:

arie w mengatakan...

berharap nglanjutin ke S2 tp mhall banget...

Haikal Alvarez mengatakan...

Jangan patah semangat mas arie!
kalo mau ngelanjutin S2 kan tidak harus pakai biaya sendiri, banyak kok program-program beasiswa S2 dalam maupun luar negeri. Coba nyari forum-forum di facebook krn biasanya banyak ditawarkan di forum-forum tsb...
Dimana ada kemauan disitu ada jalan mas, selamat berjuang!