November 23, 2010

Mentawai Yang Terasingkan

Lagi-lagi alam Tuhan menunjukkan KuasaNya yang Maha Dahsyat, ketika alam yg begitu tenang tiba-tiba berubah menjadi seekor monster yang ganas dan berbahaya tiada daya dan upaya yg bisa manusia lakukan. Hal itu pula yang terjadi di Pulau Pagai Selatan kepulauan Mentawai Sumatra Barat pada Selasa (26/10). Berawal dari gempa berkekuatan 7,2 skala Richter (7,7 SR versi USGS) mengguncang kawasan Mentawai, Sumatera Barat, pada pukul 21.42 WIB, dimana gempa tersebut dinyatakan berpotensi tsunami, namun anehnya sekitar pukul 22.38 WIB, peringatan tsunami dicabut dan dinyatakan nihil. Namun beberapa saat setelah dicabut Gelombang tsunami menyapu Kepulauan yang tersohor akan keindahannya tersebut. tak pelak korban meninggal tercatat sekitar 500-an orang yang tersebar di 4 kecamatan, antara lain: pagai utara, pagai selatan, sikakap dan sipora selatan. Yang lebih ironis lagi Ketua DPR kita yang terhormat, Marzuki Alie saat ditanya wartawan menyatakan bahwa "Mentawai kan jauh. Itu konsekuensi kita tinggal di pulaulah,”. Ia mengatakan, siapa pun yang takut kena ombak jangan tinggal di pinggir pantai. “Sekarang kalau tinggal di Mentawai ada peringatan dini dua jam sebelumnya, sempat nggak meninggalkan pulau?”. Tak ayal gelombang protes keraspun muncul dari berbagai kalangan termasuk para korban di Mentawai. Melihat Kondisi tersebut beberapa hari kemudian ia segera meminta maaf kepada rakyat Indonesia, hal tersebut diungkapkan di sela-sela kunjungannya ke Malaysia dalam rangka wisuda doktoralnya di Universiti Utara Malaysia (UUM), Jum’at (29/10). “Toh, minta maaf tidak akan mengecilkan diri kita. Dan sebagai manusia, kekeliruan itu bisa saja terjadi.”
Hmm....
Sampean ini wakil rakyat apa tukang nakut-nakutin rakyat sih bung?

Wasior Yang Malang

Hmm...
sebenarnya males juga kalo ngungkapin kebobrokan-kebobrokan yang terjadi di negri ini, aib kok- dibuka-buka sih, tapi sudahlah jangan kau jadikan tulisan ini sebagai penghapus semangat Nasionalismemu sebagai warga negara Indonesia tapi jadikan tulisan ini sebagai renungan atas apa yang menimpa negri kita agar kedepannya kita bisa membangun negeri ini jadi lebih baik.
Oya, Belum lama ini Banjir bandang terjadi di Wasior, Papua Barat. Musibah yang terjadi pada Hari Senin (04/10) itu meluluh lantakkan distrik kecil tersebut. tak kurang dari 158 orang dinyatakan tewas, dan 145 dinyatakan hilang....
ckckckck...
alangkah dahsyatnya apabila alam telah murka...
Ironisnya kawan, Setelah presiden menerima laporan dari Ketua Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Syamsul Maarif presiden bekata "Penyebabnya bukan karena illegal logging". Hasil penelitian Syamsul itu juga, kata Presiden SBY, kemungkinan besar disebabkan oleh kontur tanah yang curam. Padahal, sudah menjadi rahasia umum kalau bencana ekologis itu diakibatkan kesalahan manajemen pengelolaan hutan di daerah itu. Aktivitas perusahaan pemegang hak penguasaan hutan (HPH), pertambangan, dan pembalakan liar telah menyebabkan terjadinya bencana dahsyat tersebut.Kondisi geologis hutan Wasior dan Gunung Wondipo sangat sensitif, karena memiliki kelerengan dari sedang hingga curam sekali, sehingga kerusakan hutan sedikit saja berakibat sangat fatal dan itulah yang menyebabkan bencana banjir.
Hmm..
siapa yg patut dipersalahkan kalau pemerintah sudah lepas tangan begini?