September 06, 2013

JADWAL HABIB SYECH BULAN SEPTEMBER 2013

Assalamualaikum Wr. Wb.
Kepada segenap Syekhermania dan Pecinta sholawat Habib Syech untuk mendapat jadwal otomatis di Facebook anda silahkan gabung di Fanspage: "Ahbabul Musthofa dan Pecinta Rasululloh Kota Surabaya" agar anda selalu mengetahui jadwal Habib Syech terbaru yang update tiap Hari....


- 01 September Alun-Alun Purbalingga
- 02 September PP. ANNAJAH GONDANG SRAGEN
- 04 September Rutinan di Bustanul Asyiqin Solo
- 05 September Lap. Matesih Karanganyar solo
- 06 September PP. Nurussohabi Nglarangan, Kaliangkrik, Magelang.

- 07 September Alun-alun Wonosobo
- 08 September Lapangan KONI Karang Nongko Klaten
- 10 September PP.Sunan Pandanaran Yogyakarta
- 12 september Masjid Al-Muttaqin, Krapyak, JEPARA
- 13 september Masjid Agung Alun2 Kota JEPARA
- 17 september Ds. Bergas Ungaran


Untuk mendapat jadwal otomatis dan kalam salaf di Facebook anda, Silahkan kunjungi dan klik 'LIKE/SUKA' di Fanspage: "Ahbabul Musthofa dan Pecinta Rasululloh Kota Surabaya" agar anda selalu mengetahui jadwal Habib Syech terbaru yang update tiap Hari Insya Allah.

*) Pengumuman ini bersifat sementara, nanti jika ada info lebih lanjut/perubahan jadwal akan segera kami sampaikan kepada jama'ah.
**) Mohon disebarkan karena seseungguhnya Nabi bersabda: "barang siapa menunjukkan suatu kebaikan maka ia mendapatkan pahala yang sama dengan orang yang melakukannya" HR. MUSLIM

Agustus 20, 2013

JADWAL SHOLAWAT HABIB SYECH ASSEGAF BULAN AGUSTUS 2013

Assalamualaikum Wr. Wb.
Alhamdulillah setelah sekian minggu jadwal majelis Habib Syech Assegaf libur karena Romadhon, sekarang jadwal sudah mulai diinfokan lagi, untuk mendapat jadwal otomatis dan kalam salaf di Facebook anda, Silahkan kunjungi dan klik 'LIKE/SUKA' di Fanspage: "Ahbabul Musthofa dan Pecinta Rasululloh Kota Surabaya" agar anda selalu mengetahui jadwal Habib Syech terbaru yang update tiap Hari Insya Allah...


- 19 Agustus 2013 Penggung Boyolali

- 20 Agustus 2013 PP. ALI MAKSUM KRAPYAK JOGJA

- 23 Agustus 2013 Dataran MBI, Perak, Malaysia (9 Malam)

- 24 Agustus 2013 STD. HANG TUANG MELAKA, MALAYSIA

- 25 Agustus 2013 di Baitul Qurro', S. Udang, Melaka (8 pagi)

- 27 Agustus 2013 Sonolayu, Mojosongo, Boyolali

- 29 Agustus 2013 BRAJAN WONOKROMO PLERET BANTUL 

- 30 agstus 2013 di Gladak, SOLO.

- 31 Agustus 2013 di Alun-Alun Banjarnegara
INFO MAJELIS HAUL:

1. Haul Botoputih Surabaya tgl 22 Agustus 2013 jam 15.00 (ba'da ashar) di Makam Botputih, Ampel Surabaya.

2. Majelis pembukaan Sholawat Burdah ketapang kecil pada 22 Agustus 2013 ba'da maghrib di Ketapang kecil, Ampel Surabaya.

3. Khatmul Ihya'ulumiddin dan haul Habib Abdul Qodir bin Husin Assegaf hari Sabtu, 24 Agustus 2013 ba'da ashar di Kediaman Habib Taufiq Assegaf Pasuruan (Barat Masjid Jami' Pasuruan).

4. Haul Habib Sholeh bin Muhsin Al Hamid pada 24 Agustus 2013 ba'da Maghrib (Maulid) dan paginya 25 Agustus 2013 acara Majelis haul di selatan stasiun Tanggul Jember.

5. Haul Waliyullah 'Arifbillah Habib Ahmad bin 'Ali Bafaqih (Ndoro Ahmad Tempel) pada tanggal 31 Agustus - 1 September di Kemusuh, Banyurejo, Tempel, Yogyakarta. Tanggal 31, malam ahad, sema'an al-Qur'an dan tanggal 1 September, hari Ahad diadakan pengajian dan khitanan massal. 


Untuk mendapat jadwal otomatis dan kalam salaf di Facebook anda, Silahkan kunjungi dan klik 'LIKE/SUKA' di Fanspage: "Ahbabul Musthofa dan Pecinta Rasululloh Kota Surabaya" agar anda selalu mengetahui jadwal Habib Syech terbaru yang update tiap Hari Insya Allah.

*) Pengumuman ini bersifat sementara, nanti jika ada info lebih lanjut/perubahan jadwal akan segera kami sampaikan kepada jama'ah.
**) Mohon disebarkan karena seseungguhnya Nabi bersabda: "barang siapa menunjukkan suatu kebaikan maka ia mendapatkan pahala yang sama dengan orang yang melakukannya" HR. MUSLIM

Mei 09, 2013

JADWAL HABIB SYECH ASSEGAF BULAN MEI 2013


Assalamualaikum Wr. Wb.
Alhamdulillah setelah sekian minggu jadwal majelis Habib Syech Assegaf libur karena beliau Umroh, sekarang jadwal sudah mulai diinfokan lagi, untuk mendapat jadwal otomatis dan kalam salaf di Facebook anda, Silahkan kunjungi dan klik 'LIKE/SUKA' di Fanspage: "Ahbabul Musthofa dan Pecinta Rasululloh Kota Surabaya" agar anda selalu mengetahui jadwal Habib Syech terbaru yang update tiap Hari Insya Allah...


KAMIS | 02 MEI 2013 | 20.00 WIB.LAP. MONUMEN PANGERAN DIPONEGORO, TEGALREJO, JOGJAKARTA 

SABTU | 04 MEI 2013 | 20.00 WIB. MAJELIS ROUDHOTUL HABIB JL. MAWAR SRENGSENG, JAKARTA BARAT.

AHAD | 05 MEI 2013 | 08.30 WIB. RUMAH BP. JOKO SUSANTO JL. CIKUNIR NO. 72 KAMPUNG DUA, JAKASAMPURNA, BEKASI BARAT.

AHAD | 05 MEI 2013 | 20.00 WIB. PERUMNAS I, JL.FLAMBOYAN 2 BEKASI BARAT. KELURAHAN JAKASAMPURNA BEKASI BARAT.

SELASA | 07 MEI 2013 | 20.00 WIB. JATI REJO MANGGIS MOJOSONGO BOYOLALI.

RABU | 08 MEI 2013 | 20.00 WIB. RUTINAN BUSTAANUL ASYIQIN SOLO.

KAMIS | 09 MEI 2013 | 20.00 WIB. POLRES BREBES.

JUMAT | 10 MEI 2013 | 20.00 WIB. LAPANGAN PEMDA KABUPATEN TEGAL (PENDOPO SLAWI).

AHAD | 12 MEI 2013 | 20.00 WIB. BATUR, CEPER, KLATEN

SENIN | 13 MEI 2013 | 20.00 WIB. MASJID ASY-SYAKUR KARANGGAYAM SUMBER SIMO BOYOLALI

SELASA | 14 MEI 2013 | 20.00 WIB. PENDOPO KABUPATEN KARANGANYAR (SOLO).

RABU | 15 MEI 2013 | 20.00 WIB. RUTINAN BUSTAANUL ASYIQIN SOLO.

KAMIS | 16 MEI 2013 | 20.00 WIB. MAN 1 SEMARANG, PEDURUNGAN KIDUL, SEMARANG.

SABTU | 18 MEI 2013 | 20.00 WIB. ALUN-ALUN KEBUMEN.

AHAD | 19 MEI 2013 | 20.00 WIB. PP. MAMBAUL HUDA, KRUBUNGAN, MIRIT, KEBUMEN.

RABU | 22 MEI 2013 | 20.00 WIB. RUTINAN BUSTAANUL ASYIQIN SOLO.

KAMIS | 23 MEI 2013 | 20.00 WIB. SD NU JOGJAKARTA, NOGOTIRTO, GAMPING, SLEMAN.

SABTU | 25 MEI 2013 | 20.00 WIB. AULA MUKTAMAR PP. LIRBOYO KEDIRI, JAWA TIMUR

AHAD | 26 MEI 2013 | 20.00 WIB. PP. MAMBAUL MA'ARIF, DENANYAR, JOMBANG JAWA TIMUR

SENIN | 27 MEI 2013 | 20.00 WIB. GOR DELTA SIDOARJO, JAWA TIMUR


INFO SELENGKAPNYA ---> https://www.facebook.com/notes/ahbabul-musthofa-dan-pecinta-rasululloh-kota-surabaya/jadwal-majelis-haul-majelis-sholawat-habib-syech-bulan-april-mei-awal-2013/647171048642843

*) Pengumuman ini bersifat sementara, nanti jika ada info lebih lanjut/perubahan jadwal akan segera kami sampaikan kepada jama'ah.
**) Mohon disebarkan karena seseungguhnya Nabi bersabda: "barang siapa menunjukkan suatu kebaikan maka ia mendapatkan pahala yang sama dengan orang yang melakukannya" HR. MUSLIM


April 25, 2013

JADWAL HABIB SYECH APRIL DAN MEI 2013

Assalamualaikum Wr. Wb.
Alhamdulillah setelah sekian minggu jadwal majelis Habib Syech Assegaf libur karena beliau Umroh, sekarang jadwal sudah mulai diinfokan lagi, untuk mendapat jadwal otomatis dan kalam salaf di Facebook anda, Silahkan kunjungi dan klik 'LIKE/SUKA' di Fanspage: "Ahbabul Musthofa dan Pecinta Rasululloh Kota Surabaya" agar anda selalu mengetahui jadwal Habib Syech terbaru yang update tiap Hari Insya Allah...



KAMIS | 25 APRIL 2013 | 20.00 WIB
PP.ALQUR’ANY TEGAL AYU LAWEYAN SURAKARTA.

SABTU | 27 APRIL 2013 | 20.00 WIB
MASJID ASSAKINAH KROYO KARANGMALANG SRAGEN

AHAD | 28 APRIL 2013 | 20.00 WIB.
LAP.BENTANGAN, WONASARI, KLATEN

SENIN | 29 APRIL 2013 | 20.00 WIB.
KARANG KEPOH, MBANARAN, BOYOLALI

SELASA | 30 APRIL 2013 | 20.00 WIB.
KARANG MOJO, TASIK MADU, KARANGANYAR (SOLO)

KAMIS | 02 MEI 2013 | 20.00 WIB.
LAP. MONUMEN PANGERAN DIPONEGORO, TEGALREJO, JOGJAKARTA

SABTU | 04 MEI 2013 | 20.00 WIB. MAJELIS ROUDHOTUL HABIB JL. MAWAR SRENGSENG, JAKARTA BARAT.

AHAD | 05 MEI 2013 | 08.30 WIB. RUMAH BP. JOKO SUSANTO JL. CIKUNIR NO. 72 KAMPUNG DUA, JAKASAMPURNA, BEKASI BARAT.

AHAD | 05 MEI 2013 | 20.00 WIB. PERUMNAS I, JL.FLAMBOYAN 2 BEKASI BARAT. KELURAHAN JAKASAMPURNA BEKASI BARAT.

SELASA | 07 MEI 2013 | 20.00 WIB. MANGGIS JATI REJO BOYOLALI.

RABU | 08 MEI 2013 | 20.00 WIB. RUTINAN BUSTAANUL ASYIQIN SOLO.

KAMIS | 09 MEI 2013 | 20.00 WIB. POLRES BREBES.

JUMAT | 10 MEI 2013 | 20.00 WIB. LAPANGAN PEMDA KABUPATEN TEGAL (PENDOPO SLAWI).

AHAD | 12 MEI 2013 | 20.00 WIB. BATUR, CEPER, KLATEN

RABU | 15 MEI 2013 | 20.00 WIB. RUTINAN BUSTAANUL ASYIQIN SOLO.

KAMIS | 16 MEI 2013 | 20.00 WIB. MAN 1 SEMARANG, PEDURUNGAN KIDUL, SEMARANG.

RABU | 22 MEI 2013 | 20.00 WIB. RUTINAN BUSTAANUL ASYIQIN SOLO.

SABTU | 25 MEI 2013 | 20.00 WIB. AULA MUKTAMAR PP. LIRBOYO KEDIRI, JAWA TIMUR

SENIN | 27 MEI 2013 | 20.00 WIB. GOR DELTA SIDOARJO, JAWA TIMUR


INFO SELENGKAPNYA ---> https://www.facebook.com/notes/ahbabul-musthofa-dan-pecinta-rasululloh-kota-surabaya/jadwal-majelis-haul-majelis-sholawat-habib-syech-bulan-april-mei-awal-2013/647171048642843
 
*) Pengumuman ini bersifat sementara, nanti jika ada info lebih lanjut/perubahan jadwal akan segera kami sampaikan kepada jama'ah.
**) Mohon disebarkan karena seseungguhnya Nabi bersabda: "barang siapa menunjukkan suatu kebaikan maka ia mendapatkan pahala yang sama dengan orang yang melakukannya" HR. MUSLIM

Maret 22, 2013

Syekh Dr. Said Ramadhan Al-Buthi Wafat




INNALILLAHI WA INNA ILAIHI ROJI`UN....
Kita telah kehilangan ulama terbaik kita masa kini AL'ALIM AL`ALLAMAH ASY SYAIKH SAID RAMADLAN AL BUTHI rahimahullahuta`ala tepat saat beliau mengisi Ta`lim di Masjid Al Iman di Kota Damaskus, Suriah, ba`da maghrib Kamis, 21 Maret 2013.
Menurut situs Muslimdaily.net Sebuah serangan bom menghantam masjid di Damaskus, di lingkungan ibukota Mazra'a pada hari Kamis. Lokasi ledakan tepat di utara pusat kota. Ledakan ini menewaskan ulama senior ini.
Televisi pemerintah Suriah melaporkan "Ulama senior Dr Mohammad Said Ramadhan Al Bhuti tewas dalam serangan bunuh diri di Masjid Iman di Mazraa, Damaskus".
Laporan televisi juga mengatakan, selain Al Bhuti, sejumlah orang lainnya juga terbunuh dan terluka. Dalam serangan itu 42 orang meninggal dan 84 lainnya luka-luka. 
Di mata beberapa ulama dan ustadz-ustadz yang pernah menimba ilmu di Suriah, saat ini Al Buthi lebih dikenal sebagai tokoh ulama sufi dibanding tokoh pergerakan. Buku-buku karya Al Buthi banyak beredar di Indonesia dan karyanya banyak menjadi rujukan. Salah satu bukunya berisi kritik terhadap gerakan kelompok Salafy Wahabi berjudul Salafiyyah; Marhalah Zamaniyyah Mubarakah La Madzhab Islami.
SUNGGUH BELIAU ADALAH ULAMA YANG SHOLEH DIMASA KINI MIN AHLISSUNNAH WAL JAMAAH. Semoga Allah meridhoinya dan beliau ditempatkan di Surga Nya bersama Rosul Shollallohu alaihi wasallam.

RIWAYAT HIDUP BELIAU 

Syaikh Muhammad Sa’id Ramadhan Al-Buthi adalah salah seorang tokoh ulama dunia yang menjadi sumber rujukan masalah-masalah keagamaan.
Ketika kritikan terhadap tradisi Mau­lid dan dzikir berjama’ah, misalnya, di­lon­tarkan para pengklaim “muslim se­jati”, Al-Buthi hadir menjawab kritikan itu. Tak tanggung-tanggung, dalil yang di­gunakan sama persis dengan dalil yang diambil para pengkritik itu.
Pada sisi lainnya, ia juga mengkritik dengan tajam pola pikir Barat. Ujaran-ujar­annya membuat stereotip yang ne­gatif tentang Islam dan ketimuran pun luruh.
Siapakah tokoh ulama kontemporer yang begitu alim ini? Sa’id Ramadhan Al-Buthi lahir pada tahun 1929 di Desa Jilka, Pulau Buthan (Ibn Umar), sebuah kampung yang terletak di bagian utara perbatasan antara Turki dan Irak. Ia  berasal dari suku Kurdi, yang hidup da­lam berbagai tekanan kekuasaan Arab Irak selama berabad-abad.
Bersama ayahnya, Syaikh Mula Ramadhan, dan anggota keluarganya yang lain, Al-Buthi hijrah ke Damaskus pada saat umurnya baru empat tahun. Ayahnya adalah sosok yang amat dikaguminya.
Pendidikan sang ayah sangat mem­be­kas dalam sisi kehidupan intelektual­nya. Ayahnya memang dikenal sebagai seorang ulama besar di Damaskus. Bu­kan saja pandai mengajar murid-murid dan masyarakat di kota Damaskus, Syaikh Mula juga sosok ayah yang pe­nuh perhatian dan tanggung jawab bagi pendidikan anak-anaknya.
Dalam karyanya yang mengupas biografi kehidupan sang ayah, Al-Fiqh al-Kamilah li Hayah asy-Syaikh Mula Al-Buthi Min Wiladatihi Ila Wafatihi, Syaikh Al-Buthi mengurai awal perkembangan Syaikh Mula dari masa kanak-kanak hingga masa remaja saat turut berpe­rang dalam Perang Dunia Pertama. Ke­mudian menceritakan pernikahan ayah­nya, berangkat haji, hingga alasan ber­hijrah ke Damaskus, yang di kemudian hari menjadi awal kehidupan baru bagi keluarga asal Kurdi itu.
Masih dalam karyanya ini, Al-Buthi menceritakan kesibukan ayahnya dalam belajar dan mengajar, menjadi imam dan berdakwah, pola pendidikan yang dite­rapkannya bagi anak-anaknya, ibadah dan kezuhudannya, kecintaannya ke­pada orang-orang shalih yang masih hi­dup maupun yang telah wafat, hubungan baik ayahnya dengan para ulama Da­maskus di masa itu, seperti Syaikh Abu Al-Khayr Al-Madani, Syaikh Badruddin Al-Hasani, Syaikh Ibrahim Al-Gha­layayni, Syaikh Hasan Jabnakah, dan lainnya, yang menjadi mata rantai tabarruk bagi Al-Buthi. Begitu besarnya atsar (pengaruh) dan kecintaan sang ayah, hingga Al-Buthi begitu terpacu untuk menulis karyanya tersebut.
Dari Damaskus ke Kairo
Sa’id Ramadhan Al-Buthi muda me­nyelesaikan pendidikan menengahnya di Institut At-Tawjih Al-Islami di Damas­kus. Kemudian pada tahun 1953 ia me­ninggalkan Damaskus untuk menuju Me­sir demi melanjutkan studinya di Univer­sitas Al-Azhar. Dalam tempo dua tahun, ia berhasil menyelesaikan pendidikan sarjana S1 di bidang syari’ah. Pada ta­hun berikutnya di universitas yang sama, ia mengambil kuliah di Fakultas Bahasa Arab hingga lulus dalam waktu yang cu­kup singkat dengan sangat memuaskan dan mendapat izin mengajar bahasa Arab.
Kemahiran Al-Buthi dalam bahasa Arab tak diragukan. Sekalipun bahasa ini adalah bahasa ibu orang-orang Arab seperti dirinya, sebagaimana bahasa-bahasa terkemuka dalam khazanah per­adaban dunia, ada orang-orang yang me­mang dikenal kepakarannya dalam bidang bahasa, dan Al-Buthi adalah sa­lah satunya yang menguasai bahasa ibu­nya tersebut. Di samping itu, kecende­rungan kepada bahasa dan budaya mem­buatnya senang untuk menekuni ba­hasa selain bahasa Arab, seperti ba­hasa Turki, Kurdi, bahkan bahasa Ing­gris.
Selulusnya dari Al-Azhar, Al-Buthi kembali ke Damaskus. Ia pun diminta untuk membantu mengajar di Fakultas Syari’ah pada tahun 1960, hingga ber­turut-turut menduduki jabatan struktural, dimulai dari pengajar tetap, menjadi wa­kil dekan, hingga menjadi dekan di fakul­tas tersebut pada tahun 1960.
Lantaran keluasan pengetahuannya, ia dipercaya untuk memimpin sebuah lembaga penelitian theologi dan agama-agama di universitas bergengsi di Timur Tengah itu.
Tak lama kemudian, Al-Buthi diutus pimpinan rektorat kampusnya untuk melanjutkan program doktoral bidang ushul syari’ah di Al-Azhar hingga lulus dan berhak mendapatkan gelar doktor di bidang ilmu-ilmu syari’ah.
Aktivitasnya sangat padat. Ia aktif mengikuti berbagai seminar dan konfe­rensi tingkat dunia di berbagai negara di Timur Tengah, Amerika, maupun Eropa. Hingga saat ini ia masih menjabat salah seorang anggota di lembaga pene­li­tian kebudayaan Islam Kerajaan Yordania, anggota Majelis Tinggi Pena­sihat Yayasan Thabah Abu Dhabi, dan anggota di Majelis Tinggi Senat di Universitas Oxford Inggris.

Penulis yang Sangat Produktif
Al-Buthi adalah seorang penulis yang sangat produktif. Karyanya menca­pai lebih dari 60 buah, meliputi bidang syari’ah, sastra, filsafat, sosial, masalah-masalah kebudayaan, dan lain-lain. Be­berapa karyanya yang dapat disebutkan di sini, antara lain, Al-Mar‘ah Bayn Thughyan an-Nizham al-Gharbiyy wa Latha‘if at-Tasyri’ ar-Rabbaniyy, Al-Islam wa al-‘Ashr, Awrubah min at-Tiqniyyah ila ar-Ruhaniyyah: Musykilah al-Jisr al-Maqthu’, Barnamij Dirasah Qur‘aniyyah, Syakhshiyyat Istawqafatni, Syarh wa Tahlil Al-Hikam Al-‘Atha‘iyah, Kubra al-Yaqiniyyat al-Kauniyyah, Hadzihi Musy­ki­latuhum, Wa Hadzihi Musykilatuna, Kalimat fi Munasabat, Musyawarat Ijtima’iyyah min Hishad al-Internet, Ma’a an-Nas Musyawarat wa Fatawa, Manhaj al-Hadharah al-Insaniyyah fi Al-Qur‘an, Hadza Ma Qultuhu Amama Ba’dh ar-Ru‘asa‘ wa al-Muluk, Yughalithunaka Idz Yaqulun, Min al-Fikr wa al-Qalb, La Ya‘tihi al-Bathil, Fiqh as-Sirah, Al-Hubb fi al-Qur‘an wa Dawr al-Hubb fi Hayah al-Insan, Al-Islam Maladz Kull al-Muj­tama’at al-Insaniyyah, Azh-Zhullamiyyun wa an-Nuraniyyun.
Gaya bahasa Al-Buthi istimewa dan menarik. Tulisannya proporsional de­ngan tema-tema yang diusungnya. Tu­lisannya tidak melenceng dan keluar dari akar permasalahan dan kaya akan sum­ber-sumber rujukan, terutama dari sum­ber-sumber rujukan yang juga diambil lawan-lawan debatnya.
Akan tetapi bahasanya terkadang ti­dak bisa dipahami dengan mudah oleh ka­langan bukan pelajar, disebabkan un­sur falsafah dan manthiq, yang memang ke­ahliannya. Oleh karena itu, majelis dan ha­laqah yang diasuhnya di berbagai tempat di keramaian kota Damaskus menjadi sarana untuk memahami karya-karyanya.
Walau demikian, sebagaimana di­tuturkan pecinta Al-Buthi, di samping mam­pu membedah logika, kata-kata Al-Buthi juga sangat menyentuh, sehingga mampu membuat pembacanya berurai air mata.

Pembela Madzhab yang Empat
Syaikh Muhammad Sa’id Ramadhan Al-Buthi mengasuh halaqah pengajian di masjid Damaskus dan beberapa masjid lainnya di seputar kota Damaskus, yang diasuhnya hampir tiap hari. Majelis yang diampunya selalu dihadiri ribuan ja­ma’ah, laki-laki dan perempuan.
Selain mengajar di berbagai hala­qah, ia juga aktif menulis di berbagai me­dia massa tentang tema-tema keislaman dan hukum yang pelik, di antaranya ber­bagai pertanyaan yang diajukan kepada­nya oleh para pembaca. Ia juga menga­suh acara-acara dialog keislaman di be­berapa stasiun televisi dan radio di Timur Tengah, seperti di Iqra‘ Channel dan Ar-Risalah Channel.
Dalam hal pemikiran, Al-Buthi diang­gap sebagai tokoh ulama Ahlussunnah wal Jama’ah yang gencar membela kon­sep-konsep Madzhab yang Empat dan aqidah Asy’ariyah, Maturidiyah, Al-Gha­zali, dan lain-lain, dari rongrongan pemi­kiran dan pengkafiran sebahagian go­longan yang menganggap hanya mere­ka­lah yang benar dalam hal agama. Ber­bekal pengetahuannya yang amat men­dalam dan diakui berbagai pihak, ia me­re­dam berbagai permasalahan yang tim­bul dengan fatwa-fatwanya yang ber­ta­bur hujjah dari sumber yang sama yang dijadikan dalil para lawan debatnya. Ujar­an-ujaran Al-Buthi juga menyejuk­kan bagi yang benar-benar ingin mema­hami pemikirannya.
Al-Buthi bukan hanya seorang yang pandai di bidang syari’ah dan bahasa, ia juga dikenal sebagai ulama Sunni yang multidisipliner. Ia dikenal alim da­lam ilmu filsafat dan aqidah, hafizh Qur’an, mengua­sai ulumul Qur’an dan ulu­mul hadits de­ngan cermat. Sewaktu-waktu ia melaku­kan kritik atas pemikiran filsafat materia­lisme Barat, di sisi lain ia juga melakukan pembelaan atas ajaran dan pemikiran madzhab fiqih dan aqidah Ahlussunnah, terutama terhadap tuding­an kelompok yang menisbahkan dirinya sebagai go­longan Salafiyah dan Waha­biyah.
Dalam hal yang disebut terakhir, ia menulis dua karya yang meng-counter ber­bagai tudingan dan klaim-klaim me­reka, yakni kitab berjudul Al-Lamadz­habiyyah Akbar Bid’ah Tuhaddid asy-Syari’ah al-Islamiyyah dan kitab As-Salafiyyah Marhalah Zamaniyyah Muba­rakah wa Laysat Madzhab Islamiyy. Be­gitu pula hubungannya dengan gerakan-gerakan propaganda keislaman seperti Ikhwanul Muslimin Suriah yang tampak kurang baik, tentunya dengan berbagai perbedaan pandangan, yang menjadi­kan ketidaksetujuannya itu tampak da­lam sebuah karya yang berjudul Al-Jihad fi al-Islam, yang terbit pada tahun 1993.
Tawassuth
Di era 1990-an, Al-Buthi telah me­nam­pakkan intelektualitasnya dengan menggunakan sarana media informasi, seperti televisi dan radio. Ini demi meng­usung pemikiran-pemikirannya yang ta­wassuth (menengah) di tengah gerakan-gerakan fundamentalisme Islam yang bermunculan.
Sayangnya, kedekatannya dengan penguasa politik Suriah saat itu, Hafizh Al-Asad, menjadi bumbu tak sedap di ka­langan pemerhati politik. Namun kede­kat­annya itu juga menjadi siasat politik Suriah dalam menyokong perjuangan Hamas (Harakah al-Muqawamah al-Islamiyah) dalam menghadapi aneksasi Israel, sekalipun beberapa pandangan­nya bertolak belakang dengan gerakan-gerakan semacam itu.
Kini, di usia yang semakin senja, Syaikh Al-Buthi masih tetap menulis, baik lewat website yang diasuhnya mau­pun beberapa media massa dan elek­tronik lainnya. Betapa besar harapan umat ini, khususnya kalangan Ahlus­sun­nah wal Jama’ah, menanti karya-karya­nya yang lain terlahir, untuk memenuhi dahaga ilmu yang tak pernah habis-habisnya. Semoga..
(http://www.majalah-alkisah.com)

Maret 09, 2013

SYI'IRAN NU




Oleh: Habib Syech Assegaf

SHOLAATULLOH SALAMULLOH 'ALAA THOHA ROSULILLAH....
SHOLAATULLOH SALAMULLOH 'ALAA YAASIIN HABIBILLAH....
ILAAHI SALLIMIL UMMAH, MINAL AFAATI WANNIQMAH....
WA MIN HAMMIN WA MIN GHUMMAH BI AHLIL BADRI YA ALLAH...

1. (Koor)
Tahun 26 Lahire NU ...
Ijo ijo Benderane NU ...
Gambar Jagad Simbule NU ...
Bintang songo Lambange NU ...

2.(Koor)
Suriyah Ulama'e NU ...
Tanfidziyah pelaksana NU ...
GP Anshor pemuda NU ...
Fatayat Pemudi NU ...

3.(Koor)
Nganggo Usholli Sholate NU ...
Adzan pindo Jum'atane NU ...
Nganggo qunut subuhe NU ...
Dzikir bareng amalane NU ...

4.(Koor)
Tahlilan hadiahe NU ...
Manaqiban washilahe NU ...
wiridan rutinane NU ...
Maulidan sholawatane NU ...

Link download video:


Maret 08, 2013

JADWAL HABIB SYECH MARET 2013


Assalamualaikum Wr. Wb.
Kepada segenap Muhibbin, Syekhermania dan Pecinta sholawat Habib Syech untuk mendapat jadwal otomatis dan kalam salaf di Facebook anda, Silahkan kunjungi dan klik 'LIKE/SUKA' di Fanspage: "Ahbabul Musthofa dan Pecinta Rasululloh Kota Surabaya" agar anda selalu mengetahui jadwal Habib Syech terbaru yang update tiap Hari Insya Allah....

06 MARET | RUTINAN BUSTANUL ASYIQIN SOLO
09 MARET | MALAM DI STADION GELORA BANGKALAN
10 MARET | PAGI DI KOTA SAMPANG MADURA
10 MARET | MASJID NASIONAL AL-AKBAR SURABAYA
12 MARET | KAJEN UTARA, PASAR CUPLIK SUKOHARJO
16 MARET | LAPANGAN SEILEKOP, SAGULUNG, BATAM
17 MARET | RUTINAN SELAPANAN KALIKOTES KLATEN
18 MARET | GRIYA AL HIDAYAH FM SOLOBARU
19 MARET | LAP. NGEMPLAK WEDOMARTANI SLEMAN JOGJAKARTA

23 MARET | DATARAN MERDEKA SELANGOR MALAYSIA
26 MARET | PP. TREMAS PACITAN

INFO MAJELIS LENGKAP ---> : https://www.facebook.com/notes/ahbabul-musthofa-dan-pecinta-rasululloh-kota-surabaya/jadwal-majelis-dzikir-haul-dan-sholawat-maret-2013/616406948385920

*) Pengumuman ini bersifat sementara, nanti jika ada info lebih lanjut/perubahan jadwal akan segera kami sampaikan kepada jama'ah.
**) Mohon disebarkan karena seseungguhnya Nabi bersabda: "barang siapa menunjukkan suatu kebaikan maka ia mendapatkan pahala yang sama dengan orang yang melakukannya" HR. MUSLIM

Januari 25, 2013

JADWAL HABIB SYECH FEBRUARI 2013

Assalamualaikum Wr. Wb.
Kepada segenap Muhibbin, Syekhermania dan Pecinta sholawat Habib Syech untuk mendapat jadwal otomatis dan kalam salaf di Facebook anda silahkan gabung klik 'LIKE' di Fanspage: "Ahbabul Musthofa dan Pecinta Rasululloh Kota Surabaya" agar anda selalu mengetahui jadwal Habib Syech terbaru yang update tiap Hari Insya Allah....

1 FEBUARI KUDUS
6 FEBUARI KWITANG JAKARTA
9 FEBRUARI MAULID AKBAR MASJID AGUNG SURAKARTA
10 FEBRUARI LAP. MBIRIN KARANGLO KLATEN SELATAN
16 FEB | DS. GAYANG, KEC. BONANG, KAB. DEMAK.
17 FEB | RUTINAN PAGI (05.30) CARREFOUR SOLO BARU
17 FEB | (09.00) GINTUNGAN, BUTUH, TENGARAN KAB. SEMARANG
22 FEB | SULTAN MOSQUE SPORE | 7.30 PM
23 FEB | JOHOR BERSELAWAT @TAMAN SUTERA | 9 PM
24 FEB | SINGAPURA BERSELAWAT @SPORE EXPO | 9 AM
25 FEB | TENGGAROH BERSELAWAT @TANGGAROH 5 | 9 PM


JADWAL MAJELIS LAINNYA
MAULID AKBAR NABI BESAR MUHAMMAD SAW 1434 H
1. Khotaman Qur'an di Makam Habib Hasyim bin Umar
bin Yahya Pekalongan
Selasa, 12 Februari 2013
2. Maulid di Habib Lutfi bin Ali bin Hasyim bin Yahya, Pekalongan
Rabu, 13 Februari 2013 jam 12.00


Majelis Dzikir Maulidurrasul Muhammad SAW Bulan Maulid Bersama AL KHIDMAH:
1. Jum'at Siang 1 Februari 2013 Majelis Dzikir dan Maulid bertempat di Tlogo Pojok (Sepanjang Jl Gub Suryo) Gresik
2. Kamis Malam 7 Februari 2013 Majelis Dzikir dan Maulid serta MAnaqib bertempat di PonPes Qiyamul Manar Sedayu Gresik
3. Jum'at Siang 8 Februari 2013 Majelis Dzikir dan Maulid bertempat di Masjid Nurul Huda (Jl. Akim Kayat) Gresik
4. Sabtu Malam 9 Februari 2013 Majelis Dzikir dan Maulid serta Manaqib bertempat di Makam Kanjeng Sunasn Giri Gresik.

a) Tanggal 11 Februari 2013:
Maulid & Pernikahan di Gedung Kanzus Sholawat serta pembacaan Rotib al-Kubro di Makam Habib Hasyim bin Yahya Sapuro (ba'da Magrib).

b) Tanggal 12 Februari 2013:
1. Kirab Merah Putih (jam 10 pagi)
2. Pawai Panjang Jimat (jam 1 siang)
3. Pembacaan Dalailul Khairat di Makam Habib Hasyim bin Yahya Sapuro (jam 4 sore)
4. Khataman al-Qur'an di Makam Habib Hasyim bin Yahya Sapuro (ba'da Isya' s/d Shubuh)
5. Pembacaan Manaqib (Kanzus Sholawat ba'da pengajian Ihya')
6. Samer (Kanzus Sholawat, setelah acara Manaqib).

c) Tanggal 13 Februari 2013:
Acara inti Pembacaan Qoshidah-qashidah dan Maulid di Kanzus Sholawat jam 08.00 s/d 12.00 siang.

JADWAL MAULID AGUNG JABODETABEK:

* SABTU 02 FEBRUARI 2013
BA’DA ISYA MAULID AGUNG & TABLIGH AKBAR MAJLIS SYAMSI SYUMUS HABIB MUSTAFA ABDULLAH ALAYDRUS. Jl. TEBET TIMUR DALAM RAYA NO.16, JAKARTA-SELATAN

* SABTU 02 FEBRUARI 2013
BA’DA ISYA MAULID AKBAR NABI BESAR MUHAMMAD. S.A.W DI MASJID JAMI ATTAUBAH ( SAMPING MAKAM KRAMAT HB KUNCUNG ) JL RAWAJATI TIMUR II NO. 70 JAKARTA SELATAN

* SABTU 02 FEBRUARI 2013
BA’DA ISYA MAULID AGUNG NABI BESAR MUHAMMAD. S.A.W DI KEDIAMAN AL ARIF BILLAH BIQAULI WAFI’IL AL-HABIB SYEHAN BIN MUSTOFA AL BAHAR ( WAN SYEHAN )
JL. BINTARA JAYA NO. 45 RT.06 RW010, GANG NANGKA BINTARA - BEKASI

* SABTU 2 februari 2013
MAULID AKBAR MAJELIS TA'LIM NURUL MUSTHOFA LIL HABIB HASAN BIN JA'FAR ASSEGAF,
Pukul : 20.00 wib.
Di Monas.

* AHAD 03 FEBRUARI 2013
BA’DA ISYA MAULID AGUNG MAJLIS ARRAUDHOH HABIB MUHAMMAD ABDULLAH AL ATHAS KRASAK. JL. KARTINI NO. 6 RAWA PANJANG BEKASI

* AHAD 03 FEBRUARI 2013
BA’DA ASHAR MAULID AGUNG NABI BESAR MUHAMMAD. S.A.W HABIB AHMAD BIN ALWI AL HADDAD ( HABIB KUNCUNG ), JL. RAWAJATI TIMUR II NO. 70, RAWAJATI JAKARTA SELATAN.

* SENIN 04 FEBRUARI 2013
JAM 09.00 WIB MAULID AGUNG DI PON-PES AL KHAIRAT HABIB NAGIEB BIN SYEKH ABUBAKAR. JL. PENGASINAN BEKASI TIMUR

* SENIN 04 FEBRUARI 2013
JAM 16.00 WIB MAULID AGUNG DAN HAUL HABIB ALI BIN HUSIN AL ATTAS JL.CONDET JAKARTA TIMUR ( DI KEDIAMAN ALM. HABIB HUSIN BIN ALI AL ATTAS )

* SELASA 05 FEBRUARI 2013
JAM 18.00 WIB MAULID AGUNG KRAMAT EMPANG BOGOR

* RABU 06 FEBRUARI 2013
JAM 09.30 WIB HAUL AL HABIB IMAM ABDULLAH BIN MUHSIN AL ATTAS KRAMAT EMPANG BOGOR

* KAMIS 07 FEBRUARI 2013
BA’DA MAGRIB ZIARAH KE MAKAM GURU BESAR ISLAM INDONESIA HABIB ALI AL HABSY KWITANG JAKARTA TIMUR

* KAMIS 7 FEBRUARI 2013 JAM 09.00 WIB MAULID AGUNG DI PON-PES AL HAROMAN
HABIB HAMID BIN ABDULLAH AL KAF. JL. GANCENG PONDOK RANGON CIPAYUNG JAKARTA-TIMUR

* KAMIS 7 FEBRUARI 2013 BA’DA ASHAR MAULID AGUNG “ AKHIR KAMIS “ DI MAJLIS TA’LIM HABIB ALI BIN ABDURRAHMAN AL HABSY ( SHOLAT ASHAR
BERJAMA’AH )

JUM’AT 08 FEBRUARI 2013 BA’DA SUBUH MAULID AGUNG NABI BESAR MUHAMMAD. S.A.W DI MAJLIS TA’LIM HABIB ALI BIN ABDURRAHMAN ASSEGAF, JL.
TEBET UTARA – JAKARTA SELATAN ( SHOLAT SUBUH BERJAMAAH )

JUM’AT 08 FEBRUARI 2013 JAM 07.00 WIB MAULID AGUNG NABI BESAR MUHAMMAD. S.A.W DI MAJLIS TA’LIM HABIB ALI BIN ABDURRAHMAN AL HABSY,
KWITANG ( KHUSUS KAUM PEREMPUAN )

JUM’AT 08 FEBRUARI 2013 JAM 08.30 WIB MAULID AGUNG NABI BESAR MUHAMMAD. S.A.W DI DARUL AITAM
(PANTI ASUHAN ) JL. MOH. KAHFIEI NO. 52A

SABTU 09 FEBRUARI 2013 JAM 09.00 WIB MAULID AGUNG NABI BESAR MUHAMMAD. S.A.W DI MASJID AL HAWI CILILITAN, JAKARTA TIMUR

SABTU 09 FEBRUARI 2013 JAM 12.00 WIB ( SHOLAT DZUHUR BERJAMAAH ) MAULID AGUNG NABI BESAR MUHAMMAD. S.A.W DI KEBON NANAS, TEMPAT ASSYALAFIAH HABIB HUD BAGIR ALATAS

AHAD 10 FEBRUARI 2013 JAM 09.00 WIB MAULID AGUNG NABI BESAR MUHAMMAD. S.A.W DI KRAMAT LUAR BATANG, JAKARTA UTARA

AHAD 10 FEBRUARI 2013 JAM 12.00 WIB ( SHOLAT DZUHUR BERJAMAAH ) MAULID AGUNG NABI BESAR MUHAMMAD. S.A.W DI KRAMAT KAMPUNG BANDAN, JAKARTA UTARA

AHAD 10 FEBRUARI 2013 JAM 15.20 WIB ( SHOLAT ASHAR BERJAMAAH ) MAULID AGUNG NABI BESAR MUHAMMAD . S.A.W DI MAKAM KRAMAT HABIB HASAN BIN MUHAMMAD AL HADDAD (MBAH PRIUK) JAKARTA-UTARA

SENIN 11 FEBRUARI 2013 JAM 15.30 WIB MAULID AGUNG SERTA HAUL HABIB SALIM BIN JINDAN JL. OTISTA RAYA ( SEBELAH GELANGGANG RAMAJA ( YUSENETER ) JAKARTA TIMUR

SENIN 11 FEBRUARI 2013 JAM 18.00 WIB ( SHOLAT MAGRIB BERJAMAAH ) MAULID AGUNG NABI BESAR MUHAMMAD. S.A.W
KEDIAMAN HABIB AHMAD BIN SOLEH ALATAS.
JL. KARTINI GANG MAWAR 6 BEKASI TIMUR

SELASA 12 FEBRUARI 2013 JAM 09.00 WIB MAULID AGUNG NABI BESAR MUHAMMAD. S.A.W DI KEDIAMAN ALM. HABIB ALWI BIN ABDULLAH ALATS. BEKASI TIMUR, MASJID FUTUHAT AT-THOSIAH

SELASA 12 FEBRUARI 2013 JAM 08.00 WIB MAULID AGUNG NABI BESAR MUHAMMAD. S.A.W DI MASJID LUAR BATANG DAN ZIARAH KE MAKAM AL-HABIB IMAM HUSIN BIN ABU BAKAR ALAYDRUS ( KHUSUS KAUM WANITA )

* KAMIS 14 FEBRUARI 2013
JAM 09.00 WIB MAULID AGUNG NABI BESAR MUHAMMAD. S.A.W DI MAJLIS HABIB SALIM BIN TOHA AL HADDAD. JL. DAMAI PASAR MINGGU JAKARTA SELATAN

* JUM’AT 15 FEBRUARI 2013
JAM 18.00 WIB ( SHOLAT MAGRIB BERJAMAAH ) MAULID AGUNG NABI BESAR MUHAMMAD. S.A.W. DI MAJLIS AL BURDAH HABIB HASYIM BIN SYEH ABU BAKAR.
JL. CIKOKO – JAKARTA TIMUR.

* SABTU 16 FEBRUARI 2013
BA’DA ASHAR JAM 15.30 WIB ( SHOLAT ASHAR BERJAMAAH ) MAULID AGUNG NABI
BESAR MUHAMMAD. S.A.W. MAJLIS SYAMSI SYUMUS. JL. TEBET TIMUR DALAM RAYA NO.16 JAKARTA SELATAN

* SABTU 16 FEBRUARI 2013
JAM 10.00 WIB MAULID AGUNG NABI BESAR MUHAMMAD. S.A.W DI MAJLIS TA’LIM ANNUR ( ALM. HABIB MUHSIN BIN HUSIN BIN ABDULLAH ALATAS )
JL. RAYA MAUK, KP CADAS DESA LEBAK WANGI, TANGERANG.

* AHAD 17 FEBRUARI 2013 PAGI JAM 09.00 WIB MAULID AGUNG DAN HAUL HABIB UMAR BIN HUD AL ATAS
CIPAYUNG, PUNCAK – B OGOR JAWA BARAT.

* SABTU 23 FEBRUARI 2013 BA’DA ISYA MAULID AGUNG DAN HAUL HABIB USMAN BIN YAHYA ( CUCU HABIB USMAN MUFTI-BETAWI ) DI MAJLIS ADYA ULLAMI.
JL. SMA 9, HALIM PERDANAKUSUMA JAKARTA TIMUR.

* AHAD 24 FEBRUARI 2013 PAGI JAM 09.30 WIB MAULID AGUNG NABI BESAR MUHAMMAD. S.A.W
DI YAYASAN AL FAGHRIYAH ALM. HABIB NOVEL SALIM JINDAN.
Jln. Prof. Dr. Hamka, gang masjid, kampung gaga
LARANGAN CILEDUG.


*) Pengumuman ini bersifat sementara, nanti jika ada info lebih lanjut/perubahan jadwal akan segera kami sampaikan kepada jama'ah.
**) Mohon disebarkan karena seseungguhnya Nabi bersabda: "barang siapa menunjukkan suatu kebaikan maka ia mendapatkan pahala yang sama dengan orang yang melakukannya" HR. MUSLIM

Januari 13, 2013

MAULID NABI (BUKAN) BID'AH


Lho! Merayakan MAULID NABI kan BID'AH???
Lho.. Bukankah Merayakan Maulid Nabi itu Tidak Boleh???

Memang ada di antara kaum muslimin yang mengatakan bahwa Merayakan Maulid Nabi itu tidak boleh, bahkan menyatakan bahwa Merayakan Maulid Nabi itu haram, atau bahkan syirik karena kultus berlebihan kepada Nabi.

Namun… Dalam syari’at, kita ada qaidah; Laa Tahriim illaa bi Daliil; Tidak boleh mengharamkan sesuatu kecuali memang ada dalil yang mengharamkannya. Contohnya, selama tidak ada dalil yang mengharamkan penggunaan handphone, maka tidak boleh seseorang semena-mena mengharamkan handphone, kecuali memang ada ‘kotoran’ di dalam handphone tersebut yang diharamkan syari’at.

Nah.. Coba tunjukkan dalil yang mengharamkan perayaan Maulid Nabi Muhammad saw. Adakah?

Bukankah Rasulullah bersabda; “Kullu Bid’atin Dholaalatun.” ???

Bukan dalil yang mengharamkan bid’ah dholalah yang kita minta, tetapi dalil yang mengharamkan maulid. Ketika diminta dalil tentang keharaman minuman keras maka jangan tunjukkan dalil yang memerintahkan shalat. Sama halnya, ketika diminta dalil yang mengharamkan maulid maka jangan mengajukan dalil yang mengharamkan bid’ah dholalah..

Bukankan Perayaan Maulid Nabi itu BID’AH???

Coba perhatikan. Banyak orang salah kaprah, menyangka bahwa perayaan Maulid Nabi itu dimulai pertama kali oleh Raja Al-Mudhaffar Abu Sa`id Kaukabri ibn Zainuddin Ali bin Baktakin (549 - 630 H), seorang penguasa daerah Irbil.

Sesungguhnya pernyataan ini kurang tepat. Sebenarnya, hakikat ataupun esensi peringatan Kelahiran Rasulullah saw. sudah ada sejak jaman para Shahabat Rasulullah saw., walaupun dulu belum ada istilah “Perayaan Maulid Nabi Muhammad”, akan tetapi hakikatnya sudah ada sejak dahulu.

Memang, sebagaimana disebutkan oleh Imam Jalaluddin As-Suyuthi dalam kumpulan fatwanya (Al-Hawi lil Fatawi), perayaan maulid pertama yang digelar besar-besaran oleh kalangan penguasa adalah perayaan yang digelar oleh Al-Malik Al-Mudzaffar. Disebutkan dalam nushush sejarah, beliau mengundang seluruh kalangan muslimin di daerah itu, para ulama, para umara dan kaum sufi, hingga menyembelih sampai 5000 ekor kambing, 10.000 ekor unggas, dan menyediakan sampai 30.000 piring makanan.

Setelah itu, Sultan Shalahuddin Al-Ayyubi juga tercatat sebagai penguasa yang menggelar Perayaan Maulid Nabi Muhammad saw. besar-besaran dalam rangka membakar semangat perjuangan, ruhul jihad kaum muslimin.

Itu semua besar-besaran digelar oleh kalangan para raja, namun perayaan yang digelar oleh rakyat kecil dari kalangan ulama sampai sahabat sudah ada sejak dulu.

Mana buktinya?

Mau tahu buktinya? Sebelumnya, Kita musti tahu dulu APA MAKNA dan ESENSI PERAYAAN MAULID NABI ITU?

UNGKAPAN KEBAHAGIAAN

Perayaan maulid Nabi Muhammad saw adalah suatu ungkapan kegembiraan, kebahagiaan dari Umat Islam atas kelahiran Baginda Nabi Muhammad saw., yang membawa kita dari kegelapan menuju cahaya terang benderang.

Hal yang semacam ini, yakni memperlihatkan kegembiraan atas segala anugerah dari Allah adalah hal yang dianjurkan dalam Al-Quran, surah Yunus:58;

“Katakanlah: "Dengan kurnia Allah dan rahmat-Nya, HENDAKLAH DENGAN ITU MEREKA BERGEMBIRA. karunia Allah dan rahmat-Nya itu adalah lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan".

Dalam ayat tersebut terdapat perintah dari Allah untuk bergembira atas segala macam anugerah yang dikaruniakan Allah swt berupa Rahmat dan Nikmat.

Kita semua tahu, anugerah terbesar dari Allah bagi manusia, Rahmat Allah bagi alam semesta yang terbesar adalah diutusnya Baginda Rasulullah saw.! Sebab Nabi Muhammad adalah KASIH SAYANG dari ALLAH bagi semesta alam. Cukuplah kabar gembira ini tercakup dalam surah At-Taubah:128;

“Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, Amat belas kasihan lagi Penyayang terhadap orang-orang mukmin.”

Maka jelas, jika orang mengungkapkan kebahagiaannya, bukanlah sesuatu yang dilarang. Secara khusus, dalam pembahasan ini adalah kegembiraan atas kelahiran Nabi Muhammad saw. Dan tiap orang berbeda dalam cara mengungkapkannya, ada yang dengan berpuasa, sedekah, shalat, sujud dan lain sebagainya.

Bahkan, dalam hadits Shahih yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam kitabus shiyam, dari sahabat Abi Qatadah, bahwa Rasulullah saw. ditanya tentang alasan beliau berpuasa di hari Senin. Beliau menjawab;

“Itu adalah hari kelahiranku, dan hari aku dibangkitkan.”

Artinya, beliau berpuasa sebab rasa syukur beliau atas kelahirannya di muka bumi.

Ada pula yang mengungkapkan kebahagiaannya dengan memerdekakan budak.

Sebagaimana diriwayatkan Imam Bukhari dalam Shahihnya, bahwa ketika Abu Lahab (paman Rasulullah yang merupakan salah seorang penghalang dakwah Islam terbesar) mendengar kelahiran keponakannya, Muhammad Rasulullah saw., Abu Lahab yang sangkin gembiranya, memerdekakan budaknya, Tsuwaybah, yang membawakan kabar gembira tersebut. Sebab inilah, Abu Lahab mendapat keringanan siksa dalam kubur setiap hari Senin karena kegembiraannya atas kelahiran Rasulullah saw.

Inilah! Allah tidak melupakan kegembiraan seseorang walaupun hanya sesaat…

Al-Imam Al-Hafidz Syamsuddin Muhammad bin Nashruddin Ad-Dimasyqi mengomentari hal ini,
“Apabila orang semacam Abu Lahab, yang bukan hanya kafir, bahkan satu surah penuh dalam Alquran (Al-Lahab) seakan memberi ‘stempel’ siksa neraka baginya, dia saja bisa mendapatkan keringanan siksa tiap hari Senin… Nah, bagaimana kiranya dengan seorang muslim yang dari sejak kecilnya sudah mengenal cinta kepada Nabi Muhammad saw.???”

Adapun, kalau kita mau jujur, semua yang dilakukan oleh umat Islam di penjuru dunia, berupa perayaan maulid nabi, tiada lain karena gembira atas kelahiran Rasulullah saw.

Dan cara mengungkapkannya pun adalah dengan berdzikir, membaca Alquran, bershalawat, mendengarkan sejarah kelahiran dan kehidupan Rasulullah, puji-pujian kepada Allah, syair pujian kepada Rasulullah, kemudian mendengarkan nasihat agama, lantas ditutup dengan doa bersama dan diakhiri dengan makan bersama. Adakah unsur kebathilan atau keharaman di dalamnya? Tidak ada.
Bahkan semua itu dianjurkan oleh syari’at.

PERKUMPULAN DZIKIR

Berapa banyak ayat di dalam Alquran anjuran untuk berdzikir. Ada pula hadits shahih yang sudah masyhur yang menerangkan tentang dzikir, berupa hadits qudsiy yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim; Rasulullah bersabda, bahwa Allah Ta’ala berfirman;

“Aku ini sesuai dengan prasangka hamba-Ku terhadapku. Dan Aku bersama hamba-Ku ketika ia mengingat Aku. Jikalau ia mengingat Aku sendirian, maka Aku pun mengingatnya dalam Diri-Ku. Dan kalau ia mengingat Aku di dalam perkumpulan, maka Aku akan mengingat hamba-Ku itu di dalam perkumpulan yang lebih mulia daripada perkumpulannya itu.”

MENDENGARKAN AL-QURAN

Dulu, para sahabat setiap hari mendengarkan Rasulullah membacakan Al-Quran, atau salah satu shahabat membaca ayat Al-Quran dan yang lain menyimak. Bahkan, Rasulullah sendiri suatu ketika memerintahkan kepada Sayyidina Abdullah bin Mas’ud,

“Ya Abdallah, bacakan untukku Al-Quran.”

“Ya Rasulallah, bagaimana aku membacakan kepadamu Al-Quran, padahal engkaulah yang diwahyukan
Al-Quran.” Sanggah Abdullah bin Mas’ud.

“Ya, namun aku suka mendengarkannya dibacakan orang lain.” Jawab Rasulullah.
Sampai beliau membaca ayat ke-41 dari surat Annisa,

“Maka Bagaimanakah (halnya orang kafir nanti), apabila Kami mendatangkan seseorang saksi (Rasul) dari tiap-tiap umat dan Kami mendatangkan kamu (Muhammad) sebagai saksi atas mereka itu (sebagai umatmu.”

“Cukup,” kata Rasulullah menghentikan bacaan sahabatnya saat mendengarkan ayat ini sambil berlinang air mata.

Adapun yang kita lakukan sekarang dalam Perayaan Maulid Nabi tidak lain adalah seperti yang dilakukan para sahabat bahkan Rasulullah saw sendiri., yakni memperdengarkan dan menyimak Ayat Al-Quran.

MEMBACA SHALAWAT DAN SALAM BAGI NABI

Perintah dari Allah bagi kita untuk bershalawat sudahlah jelas dan cukup dengan surah Al-Ahzab:56 ini;

“Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.”
Dalam riwayat yang shahih, Rasulullah saw. bersabda, “Tak ada seorang pun di penjuru dunia ini yang mengucapkan salam kepadaku, melainkan Allah mengembalikan ruhku ke dalam jasadku untuk menjawab salam tersebut.”

MEMPERDENGARKAN SEJARAH KEHIDUPAN NABI

Para sahabat, setiap hari, yang menjadi buah bibir mereka adalah kehidupan Rasulullah saw.
Suatu ketika, para sahabat sedang duduk-duduk, memperbincangkan tentang keutamaan para nabi terdahulu, menyebutkan bahwa Nabi Adam adalah seorang yang mulia, ia diciptakan langsung oleh Allah dari tanah tanpa ayah maupun ibu yang melahirkan. Juga menyebut Nabi Ibrahim yang berkedudukan istimewa di sisi Allah sebagai Khalilullah (Kekasih Allah). Ada juga yang menyebutkan kemuliaan Nabi Musa as., yang bercakap-cakap langsung dengan Allah Ta’ala, dan disebut sebagai Kalimullah. Kemudian ada yang menyebutkan kemuliaan Nabi Isa, yang dilahirkan tanpa seorang ayah dan mendapat gelar Ruhullah.

Ketika para sahabat tengah asyik memperbincangkan keutamaan para nabi terdahulu, Rasulullah saw yang dari tadi ternyata mendengar percakapan para sahabatnya ini, menghampiri mereka seraya berucap,

“Benar semua tentang apa yang kalian katakan tentang para nabi terdahulu, tapi ingat.. Akulah pemimpin anak adam (manusia) dan tak ada kebanggaan bagiku. Seluruh manusia akan berada di bawah benderaku di hari kiamat.”

Adapun yang kita lakukan sekarang dalam Perayaan Maulid Nabi tidak lain adalah seperti yang dilakukan para sahabat bahkan Rasulullah saw sendiri., yakni menceritakan kemuliaan Rasulullah saw.

KHUSUSNYA MENCERITAKAN SAAT KELAHIRAN RASULULLAH SAW.

Karena kelahiran Rasulullah saw. inilah awal dari segala karunia hidayah dari Allah swt. bagi umat Islam. Tidak ada penurunan wahyu jika Rasulullah tidak dilahirkan, tidak ada hijrah, tidak ada fathu makkah, tidak ada syari’at yang diajarkan jika beliau tidak dilahirkan.

Dan betapa banyak di dalam Al-Quran, bahwa Allah swt. mengisahkan tentang kelahiran para shalihin terdahulu, contohnya; kelahiran Nabi Isa bin Maryam as., bahkan ibunda beliau (Sayyidah Maryam binti ‘Imron) dalam surah Ali ‘Imron dan surah Maryam. Ada juga kisah kelahiran Nabi Musa as. dalam surah Tha-ha. Ada juga tentang kelahiran Nabi Yahya dalam surah Maryam. Bahkan tentang ‘kelahiran’ (penciptaan) Nabiyullah Adam as.

Dan tentang ini, dalam surah Hud, Allah Ta’ala berfirman,

“dan semua kisah dari Rasul-rasul Kami ceritakan kepadamu, ialah kisah-kisah yang dengannya Kami teguhkan hatimu; dan dalam surat ini telah datang kepadamu kebenaran serta pengajaran dan peringatan bagi orang-orang yang beriman.”

Jika kisah-kisah para Nabi terdahulu dapat meneguhkan hati Nabi Muhammad dan kita pengikutnya sebagai kaum mukminin. Apalagi bila yang diceritakan itu adalah kisah kelahiran dan kehidupan serta perjuangan Nabi Muhammad saw., pemimpin seluruh Para Nabi ‘alayhimus shalaatu wassalaam. Lebih-lebih lagi!

Adapun yang kita lakukan sekarang dalam Perayaan Maulid Nabi tidak lain adalah seperti yang dicontohkan oleh Allah dalam Al-Quran, yakni menceritakan kelahiran serta kehidupan Rasulullah saw. untuk memantapkan keimanan dalam hati kita.

PUJIAN KEPADA RASULULLAH

Disebutkan dalam riwayat At-Thabraniy, bahwa Sayyiduna ‘Abbas ra. datang menemui Rasulullah saw., beliau berkata, “Ya Rasulallah, aku ingin memujimu dengan sya’irku.”

“Ya, katakanlah wahai Abbas. Semoga Allah swt menjaga dan tidak merontokkan gigimu.” Jawab Rasulullah saw.

(di kemudian hari, Sayyiduna ‘Abbas meninggal dunia dalam usia tua dan tidak ada satu gigi pun yang rontok ataupun tanggal, berkat do’a Rasulullah saw.)

Kemudian Sayyiduna Abbas bersyair;

Duhai Rasulullah, engkaulah cahaya yang Allah ciptakan dan tempatkan dalam sulbi Nabi Adam
Dan engkau turun ke muka bumi bersama turunnya Nabi Adam
Dan ketika bumi ini tenggelam dalam banjir bandang, engkau selamat di dalam sulbi Nabi Nuh di atas bahteranya
Begitulah engkau berpindah dari sulbi laki-laki yang mulia ke dalam wanita-wanita yang suci
Sehingga sampailah engkau ke dalam sulbi Nabi Ibrahim
Dan bagaimana mungkin api dapat membakar ketika Nabi Ibrahim dimasukkan ke dalamnya, sedangkan engkau berada di dalam sulbinya.
Dan ketika engkau dilahirkan, alam semesta ini menjadi terang benderang
Dan saat ini, kami nikmati lezatnya Islam tiada lain sebab kelahiranmu saat itu

Sehingga, seperti yang diriwayatkan dari Sayyidah ‘Aisyah istri Rasulullah, tak sedikit di antara para sahabat yang bersyair di hadapan Rasulullah saw., berupa pujian dan sanjungan kepada Rasulullah saw. demi mendapatkan keberkahan doa dari Nabi Muhammad saw. dan Rasulullah tersenyum mendengarkannya.

MIMBAR BAGI HASSAN BIN TSABIT UNTUK BERSYAIR DAN MEMUJI RASULULLAH SAW.

Dan dalam Shahih Al-Bukhari, disebutkan bahwa diletakkan di dalam Masjid Nabawiy sebuah mimbar bagi Hassan bin Tsabit untuk bersyair,

(Hassan bin Tsabit adalah seorang sahabat yang berjuang membela Islam dengan syairnya. Sehingga Rasulullah saw bersabda, “Syair Hassan bin Tsabit itu lebih tajam bagi orang kafir daripada pedang kita.” Beliau juga bersabda, “Sesungguhnya Allah Ta’ala mendukung Hassan bin Tsabit melalui Ruhul Quds selama ia membela Rasulullah saw dengan syairnya.”)

Adapun mimbar tersebut khusus disediakan oleh Nabi bagi Sayyiduna Hassan bin Tsabit di Masjid Nabawiy untuk menyampaikan syairnya. Nah, dari sini kita tahu, jika sudah memakai mimbar dalam masjid, berarti itu adalah suatu acara yang resmi, dan itu juga berarti bahwa yang hadir banyak sehingga perlu adanya mimbar, dan itu juga berarti bahwa Rasulullah sendiri mengijinkan pembacaan syair tersebut.

Hal seperti ini sama sekali tidak berbeda dengan apa yang kita lakukan sekarang, berkumpul di suatu tempat atau di dalam masjid, lantas membaca sya’ir pujian bagi Allah dan Rasulullah saw. yang disusun oleh para ulama yang tahu akan syari’atul muthohharoh.

Bahkan terkadang Rasulullah sendiri memanggil Hassan bin Tsabit untuk bersyair. Pernah suatu kali Hassan sampai membacakan 80 bait syair di hadapan Nabi Muhammad saw.

Salah satu syairnya;

Semangat Rasulullah begitu besar, sedikit semangatnya tidak terbandingkan dengan semangat seluruh manusia dari jaman Nabi Adam
Telapak tangan Rasulullah adalah teramat dermawan, andaikan sepersepuluh telapak tangan beliau diletakkan di atas daratan maka daratan itu ‘kan lebih basah dari lautan
Yang lebih bagus darimu tak pernah terlihat oleh mataku, dan yang lebih indah darimu tak pernah terlahirkan oleh wanita manapun
Engkau diciptakan dalam keadaan bersih dari segala aib, seolah-olah engkau tercipta atas kehendakmu sendiri

BERDIRI DAN MENABUH REBANA KETIKA MEMBACA SYA’IR PUJIAN DALAM MAULID NABI

Dalam riwayat Imam Al-Bayhaqi, pada hari saat Rasulullah saw. masuk di kota Madinah, Rasulullah saw. disambut dengan gegap gempita oleh para shahabat (baik Anshar maupun Muhajirin) sambil berdiri dan dibacakan qashidah Thala’al Badru ‘Alayna.

Setelah Rasulullah baru sampai di rumah Abu Ayyub Al-Anshari, beberapa wanita dari suku Bani Najjar (keluarga Abu Ayyub) berkumpul di samping rumah Abu Ayyub sambil menabuh rebana (dufuf) dan berqashidah;

Kami adalah wanita-wanita dari suku Najjar, dan kami teramat bahagia karena Rasulullah kini menjadi tetangga kami…

Lantas Rasulullah keluar rumah dan bertanya,

“Apakah kalian berbuat ini karena dasar kecintaan kepadaku?”

“Duhai Rasulallah, tidaklah kami melakukan ini kecuali karena kecintaan kami kepadamu.” Jawab mereka.

Rasulullah saw tersenyum seraya berucap, “Sungguh, hanya Allah yang tahu berapa besar kecintaanku kepada kalian.”

Adapun yang kita lakukan sekarang dalam Perayaan Maulid Nabi tidak lain adalah seperti yang dicontohkan para Shahabat Rasulullah saw.

Berupa Pembacaan Ayat Al-Quran, khususnya tentang perintah Allah untuk bershalawat kepada Rasulullah, kemudian sama-sama berdzikir dan bershalawat teruntuk Baginda Nabi Muhammad, kemudian membaca kitab-kitab susunan ulama salaf yang mengisahkan tentang kelahiran dan sanjungan terhadap Nabi Muhammad, baik itu Al-Barzanjiy, Ad-Diba’iy, ‘Azab, Simthud-Duror, Burdah, Dhiya-ul Laami’ dan lain-lain.

Adapula kilas balik suasana dalam menyambut kedatangan Rasulullah saw. ketika hijrah, lantas ditutup dengan salah seorang berdoa kemudian diaminkan bersama-sama.
Nah, dari sekian unsur-unsur di atas, yakni esensi perayaan Maulid Nabi Muhammad saw. yang senantiasa digelar oleh sebagian besar kaum muslimin di berbagai negeri, adakah yang menyimpang dari syari’at???

Berikut adalah fakta bahwa Sahabat Khulafa’urrosyidin dan Ulama tiga generasi menganjurkan dan memotivasi ummat Islam agar diselenggarakan majelis  untuk membesarkan atau mengagungkan Maulid Nabi Saw.

1. Abu Bakar ash-Shiddiq
Telah berkata Sayyidina Abu Bakar As-Shiddiq: “Barangsiapa yang menafkahkan satu dirham bagi menggalakkan bacaan Maulid Nabi saw., maka ia akan menjadi temanku di dalam syurga.” (sumber dari kitab anni’matul kubro ‘alaa al-’aalam fii maulid sayyidii waladii aadam karya Imam Syihabuddin Ahmad ibnu Hajar al-Haitami as-Syafii)


2. Umar bin Khottob al-Furqon
Telah berkata Sayyidina ‘Umar: “Siapa yang membesarkan (memuliakan) majlis maulid Nabi saw. maka sesungguhnya ia telah menghidupkan Islam.” (sumber dari kitab anni’matul kubro ‘alaa al-’aalam fii maulid sayyidii waladii aadam karya Imam Syihabuddin Ahmad ibnu Hajar al-Haitami as-Syafii)


3. Utsman bin ‘Affan Dzun-Nuraini
Telah berkata Sayyidina Utsman: “Siapa yang menafkahkan satu dirham untuk majlis membaca maulid Nabi saw. maka seolah-olah ia menyaksikan peperangan Badar dan Hunain” (sumber dari kitab anni’matul kubro ‘alaa al-’aalam fii maulid sayyidii waladii aadam karya Imam Syihabuddin Ahmad ibnu Hajar al-Haitami as-Syafii)


4. Ali bin Abi Tholib Karomallahu wajhah
Telah berkata ‘Ali : “Siapa yang membesarkan majlis maulid Nabi saw. dan karenanya diadakan majlis membaca maulid, maka dia tidak akan keluar dari dunia melainkan dengan keimanan dan akan masuk ke dalam syurga tanpa hisab”.   (sumber dari kitab anni’matul kubro ‘alaa al-’aalam fii maulid sayyidii waladii aadam karya Imam Syihabuddin Ahmad ibnu Hajar al-Haitami as-Syafii)


5. Syekh Hasan al-Bashri
Telah berkata Hasan Al-Bashri: “Aku suka seandainya aku mempunyai emas setinggi gunung Uhud, maka aku akan membelanjakannya untuk membaca maulid Nabi saw.  (sumber dari kitab anni’matul kubro ‘alaa al-’aalam fii maulid sayyidii waladii aadam karya Imam Syihabuddin Ahmad ibnu Hajar al-Haitami as-Syafii)


6. Syekh Junaid al-Baghdady
Telah berkata Junaid Al-Baghdadi semoga Allah mensucikan rahasianya: “Siapa yang menghadiri majlis maulid Nabi saw. dan membesarkan kedudukannya, maka sesungguhnya ia telah mencapai kekuatan iman”.  (sumber dari kitab anni’matul kubro ‘alaa al-’aalam fii maulid sayyidii waladii aadam karya Imam Syihabuddin Ahmad ibnu Hajar al-Haitami as-Syafii)


7. Syekh Ma’ruf al-Karkhy
Telah berkata Ma’ruf Al-Karkhi: “Siapa yang menyediakan makanan untuk majlis membaca maulid Nabi saw. mengumpulkan saudaranya, menyalakan lampu, memakai pakaian yang baru, memasang bau yang wangi dan memakai wangi-wangian karena membesarkan kelahiran Nabi saw, niscaya Allah akan mengumpulkannya pada hari kiamat bersama kumpulan yang pertama di kalangan nabi-nabi dan dia berada di syurga yang teratas (Illiyyin)” (sumber dari kitab anni’matul kubro ‘alaa al-’aalam fii maulid sayyidii waladii aadam karya Imam Syihabuddin Ahmad ibnu Hajar al-Haitami as-Syafii)


8. Fakhruddin ar-Rozi
Telah berkata seorang yang unggul pada zamannya, Imam Fakhruddin Al-Razi: “Tidaklah seseorang yang membaca maulid Nabi saw  ke atas garam atau gandum atau makanan yang lain, melainkan akan zahir keberkatan padanya, dan setiap sesuatu yang sampai kepadanya (dimasuki) dari makanan tersebut, maka makanan tersebut akan bergoncang dan tidak akan tetap sehingga Allah mengampunkan orang yang memakannya”.
“Sekirannya dibacakan maulid Nabi saw. ke atas air, maka orang yang meminum seteguk dari air tersebut akan masuk ke dalam hatinya seribu cahaya dan rahmat, akan keluar daripadanya seribu sifat dengki, penyakit dan tidak mati hati tersebut pada hari dimatikan hati-hati”.
“Siapa yang membaca maulid Nabi saw. pada suatu dirham yang ditempa dengan perak atau emas dan dicampurkan dirham tersebut dengan yang lainnya, maka akan jatuh ke atas dirham tersebut keberkatan, pemiliknya tidak akan fakir dan tidak akan kosong tangannya dengan keberkatan Nabi saw.”  (sumber dari kitab anni’matul kubro ‘alaa al-’aalam fii maulid sayyidii waladii aadam karya Imam Syihabuddin Ahmad ibnu Hajar al-Haitami as-Syafii)


9. Imam as-Syafii
Telah berkata Imam Asy-Syafi’i: “Siapa yang menghimpunkan saudaranya (sesama Islam) untuk mengadakan majlis maulid Nabi saw., menyediakan makanan dan tempat serta melakukan kebaikan, dan dia menjadi sebab dibaca maulid Nabi saw. itu, maka dia akan dibangkitkan oleh Allah pada hari kiamat bersama ahli siddiqin (orang-orang yang benar), syuhada’ dan solihin serta berada di dalam syurga-syurga Na’im.” (sumber dari kitab anni’matul kubro ‘alaa al-’aalam fii maulid sayyidii waladii aadam karya Imam Syihabuddin Ahmad ibnu Hajar al-Haitami as-Syafii)


10. as-Sary as-Saqothy
Telah berkata As-Sariyy As-Saqothi: “Siapa yang pergi ke suatu tempat yang dibacakan di dalamnya maulid Nabi saw. maka sesungguhnya ia telah pergi ke satu taman dari taman-taman syurga, karena tidaklah ia menuju ke tempat-tempat tersebut melainkan lantaran kerana cintanya kepada Nabi saw. Sesungguhnya Rasulullah saw. telah bersabda: “Sesiapa yang mecintaiku, maka ia akan bersamaku di dalam syurga.” (sumber dari kitab anni’matul kubro ‘alaa al-’aalam fii maulid sayyidii waladii aadam karya Imam Syihabuddin Ahmad ibnu Hajar al-Haitami as-Syafii)


11. Syihabuddin Ahmad Ibnu Hajar al-Haitami
“Siapa yang hendak membesarkan maulid Nabi saw. maka cukuplah disebutkan sekedar
ini saja akan kelebihannya. Bagi siapa yang tidak ada di hatinya hasrat untuk membesarkan maulid Nabi saw. sekiranya dipenuhi dunia ini dengan pujian ke atasnya, tetap juga hatinya tidak akan tergerak untuk mencintai Nabi saw. Semoga Allah menjadikan kami dan kalian di kalangan orang yang membesarkan dan memuliakannya dan mengetahui kadar kedudukan Baginda saw. serta menjadi orang yang teristimewa di kalangan orang-orang yang teristimewa di dalam mencintai dan mengikutinya. Aamiin, wahai Tuhan sekalian alam. Semoga Allah melimpahkan rahmat atas penghulu kami Nabi Muhammad saw. keluarganya dan sahabat-sahabatnya sekalian hingga Hari Kemudian.”
(sumber dari kitab anni’matul kubro ‘alaa al-’aalam fii maulid sayyidii waladii aadam karya Imam Syihabuddin Ahmad ibnu Hajar al-Haitami as-Syafii)


Ini Fatwa Beberapa Ulama’ Ahl al-Sunnah Wa al-Jama`ah mengenai perayaan Maulid Nabi:

1. Fatwa al-Syaikh al-Islam Khatimah al-Huffazh Amir al-Mu’minin Fi al-Hadith al-Imam Ahmad Ibn Hajar al-`Asqalani. Beliau menyatakan seperti berikut:

“أَصْلُ عَمَلِ الْمَوْلِدِ بِدْعَةٌ لَمْ تُنْقَلْ عَنِ السَّلَفِ الصَّالِحِ مِنَ الْقُرُوْنِ الثَّلاَثَةِ، وَلكِنَّهَا مَعَ ذلِكَ قَدْ اشْتَمَلَتْ عَلَى مَحَاسِنَ وَضِدِّهَا، فَمَنْ تَحَرَّى فِيْ عَمَلِهَا الْمَحَاسِنَ وَتَجَنَّبَ ضِدَّهَا كَانَتْ بِدْعَةً حَسَنَةً”. وَقَالَ: “وَقَدْ ظَهَرَ لِيْ تَخْرِيْجُهَا عَلَى أَصْلٍ ثَابِتٍ”.

“Asal peringatan maulid adalah bid`ah yang belum pernah dinukikanl daripada (ulama’) al-Salaf al-Saleh yang hidup pada tiga abad pertama, tetapi demikian peringatan maulid mengandungi kebaikan dan lawannya (keburukan), jadi barangsiapa dalam peringatan maulid berusaha melakukan hal-hal yang baik sahaja dan menjauhi lawannya (hal-hal yang buruk), maka itu adalah bid`ah hasanah”. Al-Hafizh Ibn Hajar juga mengatakan: “Dan telah nyata bagiku dasar pengambilan peringatan Maulid di atas dalil yang thabit (Sahih)”.

2. Fatwa al-Imam al-Hafizh al-Suyuthi. Beliau mengatakan di dalam risalahnya “Husn al-Maqshid Fi ‘Amal al-Maulid”. Beliau menyatakan seperti berikut:

“عِنْدِيْ أَنَّ أَصْلَ عَمَلِ الْمَوِلِدِ الَّذِيْ هُوَ اجْتِمَاعُ النَّاسِ وَقِرَاءَةُ مَا تَيَسَّرَ مِنَ القُرْءَانِ وَرِوَايَةُ الأَخْبَارِ الْوَارِدَةِ فِيْ مَبْدَإِ أَمْرِ النَّبِيِّ وَمَا وَقَعَ فِيْ مَوْلِدِهِ مِنَ الآيَاتِ، ثُمَّ يُمَدُّ لَهُمْ سِمَاطٌ يَأْكُلُوْنَهُ وَيَنْصَرِفُوْنَ مِنْ غَيْرِ زِيَادَةٍ عَلَى ذلِكَ هُوَ مِنَ الْبِدَعِ الْحَسَنَةِ الَّتِيْ يُثَابُ عَلَيْهَا صَاحِبُهَا لِمَا فِيْهِ مِنْ تَعْظِيْمِ قَدْرِ النَّبِيِّ وَإِظْهَارِ الْفَرَحِ وَالاسْتِبْشَارِ بِمَوْلِدِهِ الشَّرِيْفِ. وَأَوَّلُ مَنْ أَحْدَثَ ذلِكَ صَاحِبُ إِرْبِل الْمَلِكُ الْمُظَفَّرُ أَبُوْ سَعِيْدٍ كَوْكَبْرِيْ بْنُ زَيْنِ الدِّيْنِ ابْنِ بُكْتُكِيْن أَحَدُ الْمُلُوْكِ الأَمْجَادِ وَالْكُبَرَاءِ وَالأَجْوَادِ، وَكَانَ لَهُ آثاَرٌ حَسَنَةٌ وَهُوَ الَّذِيْ عَمَّرَ الْجَامِعَ الْمُظَفَّرِيَّ بِسَفْحِ قَاسِيُوْنَ”.

“Menurutku: pada dasarnya peringatan maulid, merupakan kumpulan orang-orang beserta bacaan beberapa ayat al-Qur’an, meriwayatkan hadith-hadith tentang permulaan sejarah Rasulullah dan tanda-tanda yang mengiringi kelahirannya, kemudian disajikan hidangan lalu dimakan oleh orang-orang tersebut dan kemudian mereka bubar setelahnya tanpa ada tambahan-tambahan lain, adalah termasuk bid`ah hasanah (bid`ah yang baik) yang melakukannya akan memperolehi pahala. Kerana perkara seperti itu merupakan perbuatan mengagungkan tentang kedudukan Rasulullah dan merupakan penampakkan (menzahirkan) akan rasa gembira dan suka cita dengan kelahirannya (rasulullah) yang mulia. Orang yang pertama kali melakukan peringatan maulid ini adalah pemerintah Irbil, Sultan al-Muzhaffar Abu Sa`id Kaukabri Ibn Zainuddin Ibn Buktukin, salah seorang raja yang mulia, agung dan dermawan. Beliau memiliki peninggalan dan jasa-jasa yang baik, dan dialah yang membangun al-Jami` al-Muzhaffari di lereng gunung Qasiyun”.

3. Fatwa al-Imam al-Hafizh al-Sakhawi seperti disebutkan di dalam “al-Ajwibah al-Mardliyyah”, seperti berikut:

“لَمْ يُنْقَلْ عَنْ أَحَدٍ مِنَ السَّلَفِ الصَّالِحِ فِيْ الْقُرُوْنِ الثَّلاَثَةِ الْفَاضِلَةِ، وَإِنَّمَا حَدَثَ “بَعْدُ، ثُمَّ مَا زَالَ أَهْـلُ الإِسْلاَمِ فِيْ سَائِرِ الأَقْطَارِ وَالْمُـدُنِ الْعِظَامِ يَحْتَفِلُوْنَ فِيْ شَهْرِ مَوْلِدِهِ -صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَشَرَّفَ وَكَرَّمَ- يَعْمَلُوْنَ الْوَلاَئِمَ الْبَدِيْعَةَ الْمُشْتَمِلَةَ عَلَى الأُمُوْرِ البَهِجَةِ الرَّفِيْعَةِ، وَيَتَصَدَّقُوْنَ فِيْ لَيَالِيْهِ بِأَنْوَاعِ الصَّدَقَاتِ، وَيُظْهِرُوْنَ السُّرُوْرَ، وَيَزِيْدُوْنَ فِيْ الْمَبَرَّاتِ، بَلْ يَعْتَنُوْنَ بِقِرَاءَةِ مَوْلِدِهِ الْكَرِيْمِ، وَتَظْهَرُ عَلَيْهِمْ مِنْ بَرَكَاتِهِ كُلُّ فَضْلٍ عَمِيْمٍ بِحَيْثُ كَانَ مِمَّا جُرِّبَ”. ثُمَّ قَالَ: “قُلْتُ: كَانَ مَوْلِدُهُ الشَّرِيْفُ عَلَى الأَصَحِّ لَيْلَةَ الإِثْنَيْنِ الثَّانِيَ عَشَرَ مِنْ شَهْرِ رَبِيْع الأَوَّلِ، وَقِيْلَ: لِلَيْلَتَيْنِ خَلَتَا مِنْهُ، وَقِيْلَ: لِثَمَانٍ، وَقِيْلَ: لِعَشْرٍ وَقِيْلَ غَيْرُ ذَلِكَ، وَحِيْنَئِذٍ فَلاَ بَأْسَ بِفِعْلِ الْخَيْرِ فِيْ هذِهِ الأَيَّامِ وَاللَّيَالِيْ عَلَى حَسَبِ الاسْتِطَاعَةِ بَلْ يَحْسُنُ فِيْ أَيَّامِ الشَّهْرِ كُلِّهَا وَلَيَالِيْهِ”.

“Peringatan Maulid Nabi belum pernah dilakukan oleh seorangpun daripada kaum al-Salaf al-Saleh yang hidup pada tiga abad pertama yang mulia, melainkan baru ada setelah itu di kemudian. Dan ummat Islam di semua daerah dan kota-kota besar sentiasa mengadakan peringatan Maulid Nabi pada bulan kelahiran Rasulullah. Mereka mengadakan jamuan-jamuan makan yang luar biasa dan diisi dengan hal-hal yang menggembirakan dan baik. Pada malam harinya, mereka mengeluarkan berbagai-bagai sedekah, mereka menampakkan kegembiraan dan suka cita. Mereka melakukan kebaikan-kebaikan lebih daripada kebiasaannya. Bahkan mereka berkumpul dengan membaca buku-buku maulid. Dan nampaklah keberkahan Nabi dan Maulid secara menyeluruh. Dan ini semua telah teruji”. Kemudian al-Sakhawi berkata: “Aku Katakan: “Tanggal kelahiran Nabi menurut pendapat yang paling sahih adalah malam Isnin, tanggal 12 bulan Rabi’ul Awwal. Menurut pendapat lain malam tanggal 2, 8, 10 dan masih ada pendapat-pendapat lain. Oleh kerananya tidak mengapa melakukan kebaikan bila pun pada siang hari dan waktu malam ini sesuai dengan kesiapan yang ada, bahkan baik jika dilakukan pada siang hari dan waktu malam bulan Rabi’ul Awwal seluruhnya” .

4. Fatw Ibnu Taimiyah (meninggal tahun 728 hijriah) cet. Darul Fikr Lebanon th.1421 H. Pada hal.269 Ibnu Taimiyah berkata,
فتعظيم المولد ، واتخاذه موسمًا ، قد يفعله بعض الناس ، ويكون له فيه أجر عظيم لحسن قصده ، وتعظيمه لرسول الله صلى الله عليه وسلم
“Adapun mengagungkan maulid dan menjadikannya acara rutinan, segolongan orang terkadang melakukannya. Dan mereka mendapatkan pahala yang besar karena tujuan baik dan pengagungannya kepada Rasulullah Saw..”

--------
dinukil dari Ceramah Al-Habib Ahmad bin Novel bin Salim bin Ahmad Bin Jindan Bin Syech Abubakar bin Salim
dalam Jalsah Laylatul Arbi-a', Selasa, 13 Rabi'ul Awwal - 10 Maret 2009 di Majlis Ta'lim - Pondok Pesantren - Panti Asuhan ALFACHRIYYAH Tangerang-Banten