Januari 10, 2016

Bagaimana Mengatur Keuangan Pribadi



http://kisah-motivasi.com/files/large/1870
Halo para pembaca blog pribadi saya, apa kabar di Tahun 2016 ini? Tak terasa baru saja kita memulai lembaran baru di tahun 2016 ini. Hmm, rasanya sudah cukup lama saya tidak menulis artikel dan seputaran informasi di blog ini. Maklum, sekarang ini saya sedang memiliki kesibukan baru setelah lulus kuliah medio 2014 kemarin. Yah, disela-sela waktu yang padat saya jadi rindu untuk mengaktifkan blog yang sempat vakum beberapa tahun ini. Saat ini saya sedang kepikiran untuk berbagi cerita dan mungkin curhatan beberapa teman dan para ABK alias Anak Baru Kerja tentang bagaimana pengaturan keuangan pribadi atau bahasa kerennya personal finance.

Tentu sebagai orang yang masih usia muda nan produktif kita tidak mau punya masa depan tanpa perencanaan bukan? Apalagi gaji yang kita terima tiap bulan seringkali Cuma mampir lewat doang, langsung ludes bin amblas begitu saja sebelum waktunya. Well, kebiasaan ini memang cukup membuat kalut sebagian orang dan menurut saya kebiasaan buruk ini harus segera dihapuskan dari kamus hidup anda sekalian. 

Oke, langsung saja mungkin saya langsung ke topik pembahasan, apa sih personal finance itu? Secara teori adalah sebuah seni dan ilmu mengelola sumber daya (money/wealthness) dari unit individual maupun rumah tangga (Gitman 2002). Mungkin sederhananya, personal finance itu adalah segala bentuk aktivitas yang mengatur dan mengelola sumber kekayaan pribadi, perseorangan maupun kelompok untuk memastikan bahwa sumberdaya tersebut dikelola dengan baik, tepat dan sesuai kebutuhan individu atau kelompok tersebut. 

Nah, tentu untuk memulai sebuah revolusi dalam hal personal finance ini ada hal yang sangat dibutuhkan agar program tersebut tetap berjalan, diantaranya adalah TEKAD BULAT dan KONSISTENSI. Well, kenapa dua hal tersebut menjadi sangat penting dalam topik ini? Yaa, karena tanpa keduanya agenda pengaturan keuangan kita gak akan jalan, yakin deh. 

Oke setelah tekad dan konsistensi sudah ada, sekarang kita masuk fase berikutnya yaitu: “Seberapa besar sih porsi yang harus disisakan untuk menabung, investasi dan belanja dalam sebulan?” yup, itu biasanya banyak ditanyakan oleh sebagian orang termasuk saya kala itu waktu masih awal-awal punya gaji hehe. Menurut saya sih, setiap orang memiliki kebebasan atau angka ideal untuk menentukan porsi pos pembagian pendapatannya. Beberapa ahli keuangan dan praktisi keuangan membagi pos-pos pendapatan sebagai berikut:

  1. 40% pendapatan untuk kebutuhan sehari-hari (ingat bukan keinginan tapi kebutuhan rutin bulanan).
  2. 25% adalah sebagai pos untuk tanggungan hutang atau cicilan kredit kamu.
  3. 20% anggap untuk bonus menyenangkan dirimu (fashion, food, fun, etc).
  4. 10% untuk investasi masa depan, bisa berupa tabungan, deposito, emas atau reksadana.
  5. 5% untuk dana sosial dan kemanusiaan misal, infaq, sedekah dsb.

Nah, itu sih saran atau pendapat dari beberapa praktisi keuangan, jadi boleh kamu ikutin atau mau bikin porsi pos sendiri it’s u’r own choice guys! Kalau dari saran dari saya sih, sebaiknya pos anggaran untuk investasi sebaiknya agak dibesarin dikit ya gaes porsinya, ya sekitar 15-20% lah kalo bisa. Syukur-syukur bisa sampai 30% hehe.

Ohya, yang nggak kalah penting juga nih gaes, kalian harus menyiapkan dana darurat, apa itu dana darurat? Dana darurat adalah sejumlah dana yang harus dipersiapkan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak terduga. Misalnya, sakit, biaya opname, biaya kecelakaan, Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) atau kondisi-kondisi mendesak lain yang mengharuskan kita untuk memiliki dana pada saat itu juga. Idealnya setiap individu memiliki minimal dana darurat sejumlah 3 kali lipat dari pengeluaran bulanan bagi yang masih single a.k.a jomblo. Untuk yang sudah menikah dan berkeluarga tentu dana yang dipersiapkan juga harus lebih besar, bisa jadi 6-12 kali lipat dari total pengeluaran bulanan.

Oke lanjut nih berbicara mengenai investasi, ada beberapa jenis investasi yang bisa kamu ambil, investasi tersebut terbagi menjadi 2 jangka waktu: pendek, menengah dan panjang. Penjelasannya begini nih:

  • Investasi Jangka Panjang 
Biasanya investasi ini memiliki periode antara 5-10 tahun kedepan, jadi sebaiknya pilihlah investasi yang memiliki nilai yang tidak akan tergerus oleh inflasi ekonomi. Contoh investasi yang kurang tepat untuk jangka panjang diantaranya adalah tabungan dan deposito, hal ini karena rate of interest atau suku bunganya tidak terlalu tinggi atau bahkan dibawah nilai inflasi tahunan, ngeeri kan?
Makanya Investasi jangka panjang ini memang tidak terlihat menguntungkan dalam jangka  pendek atau menengah, namun dapat dipastikan investasi ini akan memiliki nilai yang tinggi saat telah mencapai waktu tertentu. 

Ambil contoh beberapa jenis investasi yang saya tahu: emas batangan, tanah, rumah, reksadana saham dan sebagainya. Investasi tersebut ada yang liquid (mudah dicairkan/dijual seperti: emas, saham) maupun ada yang non liquid (seperti: rumah, tanah). Keuntungannya ketika kamu memiliki aset yang likuid, maka kamu akan bisa menjualnya kapan saja saat dibutuhkan, namun tidak sebaliknya. Ohya, untuk investasi rumah dan tanah kelemahannya adalah kamu membutuhkan dana yang cukup besar untuk memulainya, namun tidak untuk emas dan reksadana saham (lain waktu kita bahas ya mengenai reksadana).

  • Investasi Jangka Menengah
Untuk investasi ini memiliki periode antara 3-5 tahunan, jadi jika kamu memiliki rencana yang mungkin akan kamu lakukan 3-5 tahun lagi, kamu bisa ambil beberapa jenis investasi seperti misalnya: emas, sukuk, reksadana pendapatan tetap dan juga reksadana campuran.

  • Investasi Jangka Pendek
Untuk kalian yang biasanya masih belum bisa memprediksi kebutuhan-kebutuhan yang tidak terduga dalam 1-3 tahun, mungkin ada baiknya ambil investasi  jangka pendek. Banyak contoh investasi untuk jangka pendek ini yang sudah tidak asing ditelinga kita, misalnya tabungan (meskipun saya tidak merekomendasikan sih), deposito dan reksadana pasar uang.

Nah, itu dia beberapa jenis investasi yang bisa kalian pilih untuk menentukan mana yang lebih cocok dengan kondisi keuangan, profil resiko dan kebutuhanmu sekarang. Tentu kalian juga harus memiliki planning tersendiri kira-kira 1-5 tahun kedepan mau diapakan uang kalian? Mau dinganggurin gitu aja atau mau ditanam agar berbuah? Haha pikir sendiri yaa...

*) Nb:
Awas, cermati betul investasi mana yang akan kamu ambil, tentu investasi yang jelas dan bukan abal-abal ya gaes. salah-salah untung tapi malah buntung. hoho, Sampai jumpa...

Tidak ada komentar: